Setelah lulus, ia bekerja sebagai software engineer di Microsoft. Namun, ia merasa belum puas dengan pencapaian tersebut dan memutuskan untuk mencari peluang baru dalam industri penerbangan dan travel.
Menyadari bahwa ia tidak memiliki pengetahuan bisnis yang cukup, Ferry kemudian melanjutkan pendidikannya di Harvard Business School, mengambil program studi Administrasi Bisnis selama tiga tahun pada periode 2011-2013.
Inspirasi Muncul
Selama menjalani studi S2, Ferry terinspirasi untuk mendirikan startup yang menyediakan mesin pencarian tiket pesawat. Ide ini muncul dari pengalamannya sendiri saat mengalami kesulitan dalam mencari tiket pesawat antara Amerika dan Indonesia.
Saat Traveloka pertama kali didirikan, startup sejenis sedang menjadi tren yang sedang booming. Ferry menyadari bahwa jika tidak segera mengambil langkah, ia akan tertinggal. Dalam waktu singkat, Traveloka berhasil mencapai banyak kemajuan.
Tim awal Traveloka yang terdiri dari delapan orang, secara bertahap berkembang menjadi ratusan personel. Sejak didirikan, Traveloka telah beberapa kali mendapatkan pendanaan dari perusahaan modal ventura, termasuk dari East Venture dan Global Founders Capital.
Demikianlah profil dari Ferry Unardi, seorang pengusaha sukses di Indonesia yang mendirikan Traveloka bersama kedua rekannya. (*)
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait