Dalam hadits lain, Baginda Rasulullah SAW juga bersabda yang artinya: “Tidaklah seseorang makan makanan yang lebih baik daripada hasil usahanya sendiri dan Nabi Dawud AS juga makan dari hasil usahanya sendiri.” (HR. Bukhari).
Kedua hadits di atas mengajarkan kepada kita untuk bersemangat dalam bekerja, sekaligus memotivasi kita untuk bekerja dan terus bekerja. Karena, Islam tidak mengukur kemuliaan seseorang dari jenis pekerjaan maupun jabatannya.
Baginda Rasulullah SAW pernah ditanya terkait dengan pekerjaan terbaik, dan beliau menjawab: “Pekerjaan terbaik adalah usaha seseorang dengan tangannya sendiri dan semua perniagaan yang dianggap baik.” (HR Ahmad dan Baihaqi).
Sebaliknya, Baginda Rasulullah SAW membenci seseorang bermalas-malasan, bahkan beliau sendiri berdo’a kepada Allah SWT agar dijauhkan dari sifat malas. Do’a tersebut terdapat dalam sebuah hadits yang artinya:
“Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari sikap lemah, malas, pengecut, dan kepikunan dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah kehidupan dan kematian dan aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur.” (HR. Bukhari).
Wajibnya bekerja dalam Islam terlihat dari banyaknya amal shalih baik yang bersifat wajib ataupun sunnah yang hanya bisa dilakukan jika memiliki harta atau mampu membayar biayanya. Sebut saja misalnya zakat, pergi haji, infak, wakaf, umrah, dan amal-amal shalih lainnya.
Sementara itu, memiliki harta agar mampu melakukan ibadah, tidak mungkin tanpa bekerja. Oleh karena itu, bekerja menjadi wajib hukumnya, sebagaimana kaidah fiqih bahwa suatu kewajiban yang tidak dapat dilakukan melainkan dengan pelaksanaan sesuatu, maka sesuatu itu hukumnya wajib.
Lelah karena bekerja, itu pasti. Namun, Baginda Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “Barang siapa pada malam hari merasakan kelelahan karena bekerja pada siang hari, maka pada malam itu ia diampuni Allah.” (Hadits Riwayat Ahmad).
Dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh Imam At-Thabrani, Baginda Rasulullah SAW menegaskan bahwa jika seseorang tertidur kelelahan karena mencari rezeki yang halal, maka tidurnya itu akan dipenuhi ampunan dari Allah SWT.
Hebatnya lagi, ada satu dosa yang tidak akan mampu dihapus oleh amal shalih yang lain kecuali hanya dengan bekerja. Mari kita perhatikan sabda Baginda Rasulullah SAW yang terdapat pada hadits berikut ini:
“Sesungguhnya di antara dosa-dosa itu, terdapat satu dosa yang tidak dapat dihapus dengan shalat, puasa, haji, dan umrah.” Para sahabat bertanya: “Apa yang dapat menghapusnya wahai Baginda Rasulullah?” Beliau menjawab: “Semangat dalam mencari rezeki (bekerja).” (HR. At-Thabrani).
Bekerja harus dilakukan dengan berintegritas yakni jujur dan amanah dalam bekerja. (Foto: Ist)
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait