Nissan Berencana Hentikan Produksi Mobil Konvensional, Fokus pada Mobil Elektrifikasi

Muhamad Fadli Ramadan
Nissan menjadi salah satu produsen asal Jepang yang berencana menghentikan produksi mobil bermesin pembakaran internal (ICE) alias konvensional. (Foto: Issei Kato/Reuters)

Teknologi hybrid sendiri masih mengandalkan mesin pembakaran di bawah kap mesin yang dilengkapi dengan motor penggerak listrik dan baterai. Tenaga yang dihasilkan lebih besar, hemat bahan bakar, dan rendah emisi.

Mesin tidak selalu harus dinyalakan, sehingga menghemat bahan bakar dan mengurangi emisi karbon. Sebab motor listrik menggerakkan roda, pengalaman berkendara terasa seperti menggunakan kendaraan listrik.

Namun, Bally belum bisa memastikan kapan Nissan akan melakukan transisi. Sebaliknya, dia menyebutkan bahwa hal ini bergantung pada masing-masing pasar. Nissan akan menyesuaikan per negara dan wilayah bergantung pada undang-undang dan peraturan emisi mereka.

“Pasar Afrika (memiliki) aturan seperti Euro 2, Euro 4, jadi laju penurunan (ICE) sangat bergantung pada pasar per pasar. Namun, investasi kami jelas. Ini EV, perkuat e-Power,” kata Bally.

Rencana peralihan ke kendaraan listrik yang dilakukan Nissan akan mengancam keberadaan mobil ICE yang sudah melegenda. Namun, Nissan masih melihat pasar di berbagai negara, dan akan berhenti menjual mobil ICE dalam jangka waktu berbeda. (*)

 

 

Editor : Syahrir Rasyid

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network