Arya menyebutkan bentuk konkret Decarbonization Strategiesnya, mulai dari bagaimana melakukan efisiensi pemanfaatan energi secara baik serta penerapan program gas recovery & asset integrity, low carbon power, low carbon heat, CCUS & CCS dan juga offseting. Jika dibagi presentasenya, kata dia, komposisinya didominasi oleh efisiensi energi yang dilakukan, bagaimana bisa menekan penggunaan energi di kegiatan operasi dengan beberapa cara.
Selain itu, ada flaring, yakni bagian dari kegiatan operasi karena yang prosesnya secara teknikal menjadi bagian yang tak terpisahkan. Namun demikian, PHE juga terus melakukan upaya menekan flare gas.
“Selanjutnya adalah low carbon heat dan low carbon power yang salah satunya dimanfaatkan di wilayah kerja Rokan bekerja sama dengan Pertamina Group melalui PPI (Pertamina Power Indonesia) dalam pemanfaatan solar panel untuk kebutuhan listrik di sana," ungkap Arya.
Medium Risk
Lebih lanjut Arya menambahkan pada 31 Desember 2023 terdapat capaian yang positif, karena apabila karakter bisnis yang sangat tinggi resiko dan berkaitan langsung dengan carbon untuk industri hulu migas, PHE berada di medium risk dalam kelompok yang rendah.
PHE, kata dia, sudah di angka 21,5 dan ini tidak mudah dicapai oleh perusahaan yang bergerak di sektor hulu migas. Dan ini tentunya tidak lepas dari dukungan media, stakeholder di kementerian dan lembaga, juga perusahaan-perusahaan partner PHE.
“Ini adalah collaborative action, jadi bagaimana teman-teman media sering memberitakan kontribusi positif di bidang lingkungan dan menjadi nilai tambah bagi pencatatan peringkat. Dan kita bisa mendapatkan 12 PROPER Emas dengan diikuti PROPER Hijau dan PROPER Biru," tambah Arya.
Menurut Arya, pada 2023 lalu PHE dan PPI telah melaksanakan kesepakatan bersama untuk carbon credit transaction. Pada prinsipnya, kata dia, saat menyoroti isu karbon, maka harus juga diikuti juga dengan solusi untuk menanganinya. Di sektor hulu migas solusi itu terbuka lebar, salah satunya melalui CCS.
“Tapi memang ini masih dalam tahap studi di Jatibarang, wilayah Jawa Barat yang bekerja sama dengan perusahaan kelas dunia," kata Arya.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait