HIKMAH JUMAT : Carut-marut Pengelola Negara, Pilih Pemimpin Amanah

Penulis : Dr. Abidin, S.T., M.Si.
Pilih pemimpin amanah. Manusia adalah tempatnya lupa dan salah. Karena itu, tidak ada satu pun manusia yang terbebas dari salah dan dosa selama hidupnya. (Foto: Ist)

Carut-marut pengelola negara yang kita saksikan saat ini, adalah bukti nyata dari perbuatan yang dilakukan kelompok orang-orang munafik yang telah diberikan amanah oleh rakyatnya untuk mengelola bangsa dan negara ini.

Betapa Allah Ta’ala telah menunjukkan bukti sebagai peringatan dan pelajaran kepada kita, bahwa jika kita salah dalam memilih dan menitipkan amanah, maka bersiaplah kehancuran yang akan terjadi terhadap bangsa dan negara ini.

Sandiwara kasus Vina yang lebih seru daripada filmnya, kongkalikong Ketua KPK dengan tersangka, perbuatan asusila Ketua KPU, korupsi para Kepala Daerah dan pejabat penyelenggara negara lainnya, adalah beberapa perbuatan nyata orang munafik yang terbaca secara kasat mata.

Belum lagi keterlibatan aparat dalam berbagai perbuatan maksiat. Keterlibatan aparat ini membuat tumbuh subur tempat-tempat dan pelaku maksiat di mana-mana. Keprihatinan kita bertambah lagi dengan terungkapnya ada lebih dari 1000 orang anggota legislatif yang bermain judi online.

Sebagai masyarakat biasa, perasaan sedih, miris, marah, kesal, kecewa, dan entah perasaan apa lagi, berkecamuk di dalam dada. Namun demikian, kondisi carut-marut pengelola negara ini harus segera diakhiri.

Mungkin akan ada yang mengatakan ini adalah buah dari sistem demokrasi yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam. Silakan saja. Namun sejatinya, apa pun sistem yang digunakan, semuanya akan kembali kepada kualitas personal yang menjalankan sistem tersebut.

Baginda Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “Jika amanat telah disia-siakan, tunggu saja kehancuran terjadi.” Ada seorang sahabat bertanya: “Bagaimana maksud amanat disia-siakan?” Nabi menjawab: “Jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah kehancuran itu.” (HR. Bukhari).

Momentum Pilkada serentak adalah salah satu momentum yang tepat bagi kita untuk menghentikan carut-marut ini. Sekali lagi, jangan pilih pasangan calon Kepala Daerah yang terindikasi bersifat munafik, tetapi pilihlah yang rekam jejak keimanannya jelas, jujur (shiddiq), amanah, cerdas (fathanah), dan berani menyampaikan kebenaran (tabligh).

Dengan cara seperti ini, setidaknya kita telah berupaya untuk mewujudkan kepemimpinan di daerah yang lebih baik. Jika mayoritas para pemimpin daerah baik, maka akan mendorong terciptanya kepemimpinan nasional yang juga baik, sehingga carut-marut pengelola negara yang seperti saat ini terjadi, akan dapat diakhiri. (*)


Momentum Pilkada serentak adalah salah satu moment yang tepat bagi kita untuk menghentikan carut-marut pengelola negara. (Foto: Ist)

   

 

Wallahu a’lam bish-shawab.

 

 

 

Editor : Syahrir Rasyid

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network