Termasuk memperhatikan mesin Corghi yang dikenal sebagai pelopor mesin pemasangan ban. Pengalaman brand asal Italia itu dikenal telah teruji di belahan dunia. Tidak heran inovasi terus dilakukan produk ini, termasuk mensosialisasikan dan memberikan pelatihan menggunakannya.
“Pentingnya edukasi masyarakat, pelaku usaha perawatan kendaraan, pengusaha bengkel, mekanik, teknisi, dan juga mitra strategis untuk lebih memperhatikan keutamaan perawatan kaki-kaki kendaraan, terutama pengetahuan ilmu bongkar pasang ban demi keselamatan berkendara,” terang Prayitno.
Senada dengan itu, Vice President PT HPC, Kevinski Himawan, menegaskan pelatihan ini diisi langsung oleh pakar peralatan dan permesinan bengkel berstandar Internasional, yang telah memiliki dan mencapai pengetahuan teknologi berkemampuan tinggi dalam pelayanan otomotif.
“Dalam training ini, HPC melakukan pendekatan kombinasi teori dan praktik. Para teknisi mendapatkan wawasan langsung tentang operasional mesin tire changer, balancing, wheel alignment, serta quick check,” tambahnya.
Selain pada perawatan ban, HPC juga menegaskan pentingnya menjaga kualitas ban yang bocor atau rusak. Salah penanganan, lanjut Kevin, malah mengancam keselamatan. Kevin menegaskan ada banyak faktor terjadinya ban pecah, salah satunya proses penambalan cacing yang umumnya terjadi pada ban tubeless.
Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com - oleh Sujoni dengan judul "Kecelakaan Akibat Ban Pecah Masih Mendominasi, Proses Penambalan Perlu Diperhatikan".
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait