Warisan Utang Jokowi Tembus Rp8.262 Triliun, Dimata Ekonom Tidak Produktif

Puti Aini Yasmin
Kementerian Keuangan mencatat posisi utang pemerintah mencapai Rp8.262,10 triliun per akhir Maret 2024. (Foto: Ist)

Selain itu, Direktur Program Indef, Eisha Maghfiruha Rachbini, juga menyoroti risiko utang di pemerintahan Prabowo akibat warisan dari Jokowi. Ia menyarankan pemerintah untuk mengendalikan utang di masa mendatang demi menjaga beban fiskal.

Eisha menjelaskan bahwa program-program berkelanjutan bisa mendorong peningkatan defisit, terutama jika penerimaan pajak stagnan atau menurun.

Terlebih lagi, porsi pembayaran bunga utang yang besar dalam komposisi belanja akan semakin menekan anggaran, sementara porsi belanja modal semakin turun.

"Kualitas belanja APBN harus memberi dampak pada sektor produktif dalam perekonomian, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan penerimaan negara," tutup Eisha. (*)

 

 

 

 

 

Editor : Syahrir Rasyid

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network