HIKMAH JUMAT : Meraih Cinta Allah

Penulis : Dr. Abidin, S.T., M.Si.
Cinta Allah adalah cinta yang murni dan sempurna, tanpa syarat, dan lebih besar dari apa pun. (Foto: Ist)

Bersabar dalam Ujian dan Cobaan

Ujian dan cobaan adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Ujian ini datang dalam berbagai bentuk, seperti kehilangan harta, sakit, atau bahkan masalah keluarga. Namun, ujian ini merupakan tanda cinta Allah kepada hamba-Nya, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

"Sesungguhnya besarnya pahala tergantung pada besarnya ujian. Jika Allah mencintai suatu kaum, maka mereka akan diuji. Barang siapa yang ridha maka baginya keridhaan Allah, dan barang siapa yang murka maka baginya kemurkaan Allah." (HR. At-Tirmidzi).

Dengan bersabar dan tetap teguh dalam menghadapi ujian, seseorang akan semakin dekat dengan Allah. Kesabaran adalah bukti ketundukan dan kepercayaan penuh kepada ketetapan Allah.

Memperbanyak Dzikir dan Mengingat Allah

Dzikir atau mengingat Allah adalah salah satu cara terbaik untuk meraih cinta-Nya. Allah mencintai hamba-hamba-Nya yang selalu mengingat-Nya dalam setiap keadaan, baik saat senang maupun susah.

Allah berfirman dalam Al-Qur’an: "Maka ingatlah Aku, niscaya Aku akan mengingatmu." (QS. Al-Baqarah [2]: 152).

Ketika seorang hamba mengingat Allah, baik melalui dzikir, membaca Al-Qur’an, atau mengerjakan ibadah sunnah lainnya, maka Allah akan mendekatkannya kepada-Nya. Mengingat Allah juga menjadi perisai dari godaan syaitan dan menenangkan hati dalam menghadapi berbagai persoalan hidup.

Meningkatkan Amal Ibadah

Amal ibadah yang konsisten adalah salah satu cara untuk mendapatkan cinta Allah. Selain shalat wajib, memperbanyak shalat sunnah, puasa sunnah, serta sedekah juga merupakan cara untuk mendapatkan keridhaan Allah. Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadits qudsi:

"Allah berfirman: 'Tidaklah seorang hamba mendekatkan dirinya kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai daripada apa yang Aku wajibkan atasnya. Dan hamba-Ku terus mendekatkan dirinya kepada-Ku dengan amalan-amalan sunnah hingga Aku mencintainya.

Jika Aku telah mencintainya, Aku menjadi pendengaran yang dengannya ia mendengar, menjadi penglihatan yang dengannya ia melihat, menjadi tangan yang dengannya ia memegang, dan menjadi kaki yang dengannya ia berjalan. Jika ia meminta kepada-Ku, Aku pasti memberinya, dan jika ia meminta perlindungan kepada-Ku, Aku pasti melindunginya.” (HR. Bukhari).

Amalan sunnah, walaupun tidak diwajibkan, memiliki keutamaan besar dalam mendekatkan diri kepada Allah. Dengan semakin banyak beribadah dan beramal, cinta Allah akan semakin besar.


Ketaatan tidak hanya dalam aspek ibadah seperti shalat, puasa, dan zakat, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. (Foto: Ist)
 


Editor : Syahrir Rasyid

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network