SRECharged Disambut Ramah, Mahasiswa Tiga Universitas Minati Motor Listrik

Nurdin R Radin
Pengunjung mencoba menggunakan motor listrik yang dipajang pada booth showcase pada acara Grand Launching SRECharged. (Foto: Ist)

Semua mahasiswa yang mencoba mengendarai motor listrik mengaku merasakan kehandalan dan kenyamanannya. Mereka juga bertanya dan menggali lebih dalam mengenai penggunaan motor listrik.

Road show SRECharged lalu berlanjut ke Jakarta. Pada 11 September 2024 dilangsungkan kegiatan sejenis di Universitas Pertamina, dengan tema: Membangun Ekosistem Kendaraan Listrik Berbasis Baterei oleh Generasi Muda. 

Rektor Universitas Pertamina, Prof Dr Ir Wawan Gunawan A Kadir saat membuka kegiatan itu menekankan bahwa transisi ke kendaraan listrik adalah langkah sangat penting untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Khususnya konversi motor listrik, karena motor adalah moda transportasi utama bagi sebagian besar masyarakat di Indonesia. 

Talkshow di Universitas Pertamina menghadirkan sejumlah narasumber. Selain akademisi dari Pertamina, juga ada peneliti dari BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional), dan dari kalangan industri yaitu Volta Indonesia. 

BRIN menekankan pentingnya riset dan inovasi dalam mendukung transisi energi. Sementara Volta Indonesia berbagi pengalaman dalam mengembangkan dan memasarkan motor listrik di tengah dominasi kendaraan konvensional berbahan bakar minyak. 

CEO Volta Indonesia, Okie Octavia Kurniawan mengatakan, kesuksesan adopsi motor listrik tergantung pada kepercayaan publik dan dukungan pemerintah. Dia menggarisbawahi pentingnya membangun kesadaran dan edukasi, juga dukungan konkret dari Pemerintah berupa kebijakan yang menguntungkan konsumen, seperti insentif harga dan keringanan pajak.

Selanjutnya, SRECharged yang ketiga berlangsung di Bandung, yaitu di kampus ITB (Institut Teknologi Bandung), pada 14 Oktober 2024. Kegiatannya bertema: Inovasi Teknologi dan Masa Depan Konversi Motor Listrik di Indonesia.

Fokus pembahasan dalam diskusinya adalah tentang inovasi teknologi yang menjadi kunci untuk memperluas adopsi motor listrik di Indonesia, serta peran generasi muda sebagai pelopor transisi energi. 

Direktur Kemahasiswaan ITB, Dr G Prasetyo Adhitama, yang membuka kegiatan tersebut memberikan apresiasinya kepada anak-anak muda yang telah berperan dalam mendukung pencapaian Net Zero Emission pada tahun 2060, sesuai target Pemerintah Indonesia.

Talkshow di kampus Ganesha ini menghadirkan cukup banyak narasumber. Yaitu dari Kementerian ESDM, akademisi ITB dan Komunitas motor di Bandung.

Hadir Ciptaghani Antasaputra dari Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) Indonesia, dan Muhammad Herland Sugiantoro (Ketua Alva Riders Community Bandung). Sedangkan dari Kementerian ESDM hadir Harris ST, MT (Direktur Panas Bumi dari Direktorat Jenderal EBTKE).

Selesai dengan kegiatan roadshow di tiga kota besar Indonesia, SRECharged kini bersiap masuk ke tahap program implementasi. Fokusnya pada konversi motor BBM menjadi motor listrik.


Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM RI, MPDwinugroho saat meresmikan peluncuran SRECharged di Universitas Udayana, Jimbaran, Bali. Didampingi Pendiri SRE, Zagy Yakana Berian (kemeja biru gelap). (Foto: Ist)

 

 

 

 

 

 

 

Editor : Syahrir Rasyid

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network