Berikut adalah beberapa bentuk ujian yang akan dihadapi oleh seorang pemimpin.
Ujian Kekuasaan dan Amanah
Kekuasaan adalah ujian terbesar bagi seorang pemimpin. Ketika seseorang diberi kekuasaan, godaan untuk menyalahgunakan wewenang sangatlah besar. Pemimpin harus memahami bahwa amanah kekuasaan adalah untuk kemaslahatan rakyat, bukan untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.
Allah SWT mengingatkan: “Janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan juga janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.” (QS. Al-Anfal [8]: 27).
Seorang pemimpin muslim, disumpah di bawah Al-Qur’an saat memulai mengemban amanahnya, maka dia wajib untuk senantiasa mengingat firman Allah Ta’ala di atas. Dia harus ingat bahwa kekuasaan dan amanah yang diembannya adalah untuk menciptakan kesejahteraan rakyatnya.
Ujian Harta dan Kekayaan
Harta dan kekayaan sering kali menjadi godaan bagi seorang pemimpin. Pemimpin yang tidak amanah dapat tergoda untuk memperkaya diri melalui perbuatan korupsi, kolusi, nepotisme atau penyalahgunaan anggaran dan jabatannya.
Baginda Rasulullah SAW bersabda: “Tidaklah seorang pemimpin yang menguasai urusan kaum muslimin lalu ia mati dalam keadaan menipu mereka, kecuali Allah haramkan surga baginya.”(HR. Bukhari dan Muslim).
Tingginya biaya politik untuk mendapatkan jabatan sebagai Kepala Daerah, telah menyebabkan banyak Kepala Daerah yang menjadi tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Setidaknya terdapat 27 orang gubernur dan 169 Bupati/Wali Kota/Wakilnya yang tercatat menjadi pesakitan KPK sepanjang tahun 2004 – 2024.
Ujian Popularitas dan Ego
Seorang pemimpin yang memiliki kedudukan tinggi sering kali diuji dengan popularitas. Jika tidak berhati-hati, ego bisa tumbuh dan membuatnya lupa bahwa kepemimpinan adalah tanggung jawab, bukan alat untuk mencari pengakuan.
Popularitas dapat mengantarkan seseorang termasuk seorang pemimpin menjadi lupa diri, lupa tugas, dan amanah yang diembannya. Lebih jauh dari itu, popularitas yang tinggi dibarengi dengan ego yang juga tinggi, dapat menyebabkan seorang pemimpin bahkan lupa kepada Tuhannya.
Fir’aun adalah contoh pemimpin yang memiliki popularitas dan ego yang tinggi. Fir’aun tidak hanya lupa kepada Tuhannya, bahkan dia sendiri mengaku bahwa dirinya adalah Tuhan yang harus disembah oleh rakyatnya. Kisah Fir’aun ini kemudian Allah Ta’ala abadikan di dalam Al-Qur’an sebagai pelajaran bagi umat manusia yang hidup di masa setelah Fir’aun hingga akhir zaman.
Selain adanya berbagai ujian seperti yang telah dipaparkan di atas, Islam mengajarkan bahwa pemimpin memiliki kewajiban untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya, melindungi hak-hak mereka, dan memastikan keadilan bagi seluruh rakyatnya.
Seorang pemimpin yang memiliki kedudukan tinggi sering kali diuji dengan popularitas. (Foto: Ist)
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait