Tentu tidak cukup kita bermuhasabah dan berdo’a saja, iringilah setiap bentuk kezaliman yang kita lakukan dengan amal shalih. Terkait dengan hal ini, Baginda Rasulullah SAW memberikan tips melalui sabdanya yang artinya:
“Bertakwalah kepada Allah di manapun Anda berada. Iringilah perbuatan dosa dengan amal kebaikan, karena kebaikan itu dapat menghapusnya. Serta bergaulah dengan orang lain dengan akhlak yang baik.” (HR. Ahmad dan At-Tirmidzi).
Salah satu amal shalih yang dianjurkan untuk banyak dilakukan di bulan Rajab dan bulan haram lainnya adalah puasa sunnah. Baginda Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang berpuasa sehari di bulan haram, maka baginya pahala seperti puasa selama satu bulan." (HR. At-Tirmidzi).
Meskipun hadis ini memiliki perbedaan pendapat mengenai kekuatannya, semangat memperbanyak amal di bulan haram tetap menjadi tradisi yang dianjurkan. Hal ini dikarenakan bulan Rajab adalah bulan untuk mempersiapkan diri secara spiritual menuju Ramadhan.
Seorang Muslim yang memperbaiki dirinya di bulan Rajab akan lebih siap menyambut kemuliaan Ramadhan. Dalam sebuah ungkapan disebutkan: "Rajab adalah bulan menanam, Sya’ban adalah bulan menyiram, dan Ramadhan adalah bulan memanen."
Bulan Rajab adalah bulan yang penuh dengan keberkahan dan kesempatan emas untuk introspeksi diri. Dalam bulan ini, umat Islam diingatkan untuk memperbaiki hubungan dengan Allah Ta’ala dan sesama manusia.
Ayat-ayat dan hadis-hadis di atas menegaskan betapa pentingnya memanfaatkan bulan ini untuk memperbanyak amal kebaikan dan menjauhi segala bentuk kemaksiatan. Semoga kita semua dapat memanfaatkan bulan Rajab untuk memperbaiki diri, mendekatkan diri kepada Allah, dan mempersiapkan diri menuju bulan Ramadhan yang mulia. Aamiin. (*)
Salah satu amal shalih yang dianjurkan untuk banyak dilakukan di bulan Rajab dan bulan haram lainnya adalah puasa sunnah. (Foto: Ist)
Wallahu a’lam bish-shawab.
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait