Lebih baik kita bersabar dan menahan diri supaya tidak terjebak dalam kehidupan yang fana ini. Kalaupun sejelek-jeleknya kita menderita di dunia ini, yakinlah bahwa penderitaan itu bersifat sementara.
Tanamkan dalam hati dan keyakinan kita bahwa dengan bersabar dan menahan diri di dunia, in syaa Allah kebahagiaan akhirat akan kita raih. Akhirat adalah kehidupan yang bersifat baqa’, yakni kekal selamanya. Jika kita bahagia maka akan bahagia selamanya, sebaliknya jika kita menderita maka akan menderita juga selamanya.
Sekali lagi, dunia adalah tempat sementara yang harus dimanfaatkan untuk menanam kebaikan sebagai bekal menuju akhirat. Jangan sampai kita terlena oleh gemerlap dunia yang sementara hingga melupakan tujuan utama kita diciptakan, yaitu untuk beribadah kepada Allah SWT.
Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman yang artinya: "Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku." (QS. Adz-Dzariyat [51]: 56). Dengan ibadah inilah sejatinya Allah Ta’ala memberikan kesempatan kepada manusia untuk menyiapkan bekal kehidupan abadinya di akhirat nanti.
Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang tidak tertipu oleh kehidupan dunia dan selalu mempersiapkan diri untuk kehidupan yang kekal di akhirat. Dunia adalah sementara sedangkan akhirat adalah selamanya. (*)
Sekali lagi, dunia adalah tempat sementara yang harus dimanfaatkan untuk menanam kebaikan sebagai bekal menuju akhirat. (Foto: Ist)
Wallahu a’lam bish-shawab.
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait