Setelah beberapa saat, keributan pun mereda setelah warga menerima penjelasan mengenai kebijakan pembatasan pasokan gas oleh Pertamina.
Warga di sekitar pangkalan gas mengeluhkan kebijakan yang melarang penjualan gas elpiji 3 kg di tingkat pengecer atau warung. Kebijakan ini dianggap menyulitkan masyarakat meskipun harga di pangkalan lebih murah, yakni Rp19.000 per tabung, dibandingkan dengan harga eceran di warung yang mencapai Rp24.000.
"Kalau pasokan terbatas seperti ini, kami jadi kerepotan. Harus antre lama dan sering tidak kebagian," kata salah satu warga yang juga ikut mengantre.
Pemilik pangkalan gas mengakui kesulitan akibat kebijakan ini, karena pasokan harian yang hanya 100 tabung tidak cukup untuk memenuhi permintaan warga yang terus meningkat. (*)
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait