Beraltih Seks Sebelum Menikah, Inilah 4 Suku Ini Punya Tradisi Seks Aneh

Tim Litbang MPI
Suku Kreung, Kamboja memiliki tradisi seks yang unik. (Ilustrasi/Wikipedia Commons)

JAKARTA, iNewsSerpong.id - Banyak cerita yang bisa diambil dari berbagai suku di dunia. Bahkan, suku-suku tertentu memiliki tradisi seks aneh yang tak terbayangkan sebelumnya. Berikut informasi lengkapnya.

Suku Muria, India

Suku Muria yang mendiami wilayah Naxal Bastar, India Tengah ternyata memiliki ritual seks kuno yang aneh. Melansir iNews.id, tradisi bernama Gothul Muria ini mengajarkan remaja untuk berlatih seks sebelum menikah. Remaja di suku tersebut akan mendapatkan pengetahuan seks, pendidikan jasmani, seni, dan diperbolehkan untuk minum alkohol. Bahkan, remaja juga diizinkan melakukan seks dengan satu pasangan atau orang yang berbeda di gubuk cinta.

Suku Sironi, Bolivia Timur

Sebuah suku asal Bolivia Timur bernama Sironi. Sebelum melakukan hubungan seksual, seseorang harus mencari kutu di tubuh orang lain dan memakannya. Mengutip Okezone, serangga yang hidup dan berkembang di wilayah tersebut memiliki khasiat untuk merangsang dan menambah kemampuan saat melakukan hubungan seksual. Jika seseorang memakan serangga itu, maka akan bisa melakukan hubungan badan selama 6 jam tanpa henti.

Suku Trobriander, Papua Nugini

Suku yang bermukim di Papua Nugini dan merupakan penduduk asli wilayah tersebut, yakni Suku Trobriander, juga memiliki tradisi seks yang tergolong nyeleneh. Suku tersebut mengizinkan anak di bawah umur untuk berhubungan seksual.

Menurut kepercayaan masyarakat Suku Trobriander, seks anak adalah sebuah hal yang tidak dapat dipisahkan dari budaya dan senantiasa melekat. Bagi anak laki-laki, sudah diperbolehkan untuk melakukan hubungan seksual saat usianya menginjak 10 tahun. Sementara itu, anak perempuan bisa melakukan hubungan badan di usia 8 tahun.

Suku Kreung, Kamboja

Para orangtua Suku Kreung di Kamboja sengaja membuatkan gubuk bambu yang berlokasi jauh dari kediamannya. Gubuk tersebut dinamai gubuk cinta dan digunakan oleh anak perempuan untuk bersosialisasi dan bereksperimen, termasuk dalam berhubungan seksual. Biasanya, gubuk cinta dibuat saat si anak berusia remaja, tepatnya sekitar 15 tahun.

Bagi Suku Kreung, seks bebas sebelum menikah adalah hal biasa dan dapat diterima. Hal tersebut dianggap sebagai sebuah usaha untuk mencari calon suami bagi remaja perempuan. Sementara itu, anak laki-laki Suku Kreung juga ditanamkan sifat tidak agresif ketika menerima undangan dari pihak perempuan. Sebab, perilaku hormat dan menghargai perempuan tersebut akan mempengaruhi keturunan keluarga dan citra keluarga mereka.  (*)

Editor : Syahrir Rasyid

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network