SERPONG CITY, iNewsSerpong.id - "Guyub Ketua Rukun Warga Polsek Kelapa Dua". Demikian tema diusung Polsek Kelapa Dua, dalam pertemuan dengan para Ketua Rukun Warga (RW) se Kecamatan Kelapa Dua, Tangerang, Banten, Senin, (13/2/2023).
"Kita ingin selalu bersama warga sehingga persoalan-persoalan yang timbul bisa langsung kami monitor. Dan, kami berharap warga tak segan-segan menghubungi kami. Apalagi sudah terbentuk Polisi RW," ungkap Kapolsek Kelapa Dua, AKP Verdika Bagus Prasetya, S.I.K., M.Si saat membuka acara yang dihadiri sekitar 50 ketua RW.
Forum bertujuan menjalin silaturrahmi lebih dekat dengan warga, langsung dihadiri Kapolres Tangsel, AKBP Faisal Febrianto, S.I.K., M.Si, Camat Kelapa Dua Hadiyanto, S.I.P., M.M, sejumlah Kepala Kelurahan dan tokoh masyarakat yang ada di Kecamatan Kelapa Dua.
Warga Kelapa Dua Multietnis
Dalam pertemuan itu, Faisal Febrianto menyatakan pentingnya menjaga suasana keamanan dan ketertiban di wilayah Polsek Kelapa Dua dan khususnya Polres Tangsel. "Kami senang bisa bertatap langsung dengan ketua-ketua RW," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Faisal Febrianto yang baru menjabat Kapolres Tangsel pada pertengahan Februari lalu, selain memperkenalkan diri juga berharap dari pertemuan itu tercipta hubungan polisi dan warga semakin terjalin baik. Warga bisa menyampaikan uneg-uneg yang ada tanpa merasa ada sekat.
"Di wilayah ini (Kelapa Dua) warga heterogen karena multietnis. Tetapi harus diingat bahwa semua sama sebagai Warga Negara Indonesia (WNI). Untuk itu, mari kita jaga dengan baik wilayah kita agar tetap selalu kondusif," tegas Faisal Febrianto.
Dalam waktu dekat tantangan seputar Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kambtimas) adalah menghadapi tahun politik menuju Pilpres 2024. Mengantisipasi tahun politik ini, Faisal Febrianto mengingatkan untuk selalu waspada.
Berkaca pada pengalaman Pilpres sebelumnya, masyarakat terbelah karena pilihan berbeda. Menurut Faisal Febrianto, pilihan berbeda dalam kontestasi politik itu wajar, tetapi harus diingat jangan sampai melahirkan perbuatan yang berujung pidana.
Silakan berbeda pilihan tetapi jangan memfitnah alias membuat hoaks atau berita bohong. Selain bisa memecah belah anak bangsa ini juga ada konsekuensi hukum. Di sini peran ketua RW sangat besar sebagai lapis pertama mewujudkan Kambtimas yang stabil.
Pihak kepolisian tidak melarang warga untuk mendukung setiap pilihannya yang diungkapkan dalam media sosial. Namun diingatkan agar tetap memperhatikan ranah atau wilayah yang tidak melanggar hukum.
Karena itu, Faisal Febrianto meminta kepada ketua RW memberi pemahaman kepada warga, jangan terpengaruh oleh konten media sosial yang sifatnya adu domba. Apa pun pilihannya adalah hak setiap warga tetapi jangan terpecah belah karena adu domba di media sosial.
"Harus cerdas dan bijak bermedia sosial," harap Faisal Febrianto.
Saat dibuka forum tanya jawab, para ketua RW tampak bersemangat mengungkapkan persoalan di wilayahnya, mulai masalah pencurian kendaraan roda dua, persoalan di cluster, debt collector yang meresahkan hingga curhat soal warga yang sulit diatur.
Khusus persoalan debt collector meresahkan warga yang diungkap Asep dari RW Bojong Nangka, Faisal Febrianto dengan tegas menyatakan, tidak boleh ada orang yang memaksa dan merampas seperti yang banyak dilakukan debt collector belakangan ini.
"Laporkan. Tidak ada tempat untuk preman di wilayah ini," tegas Kapolres Tangsel, AKBP Faisal Febrianto yang disambut tepuk tangan hadirin. (*)
Santi, dari RW Bencongan bertanya kepada Kapolres Tangsel soal menyikapi tahun politik. (Foto : Polsek Kelapa Dua)
Editor : Syahrir Rasyid