get app
inews
Aa Text
Read Next : Mobil Hidrogen: Ramah Lingkungan, Namun Masih Sulit Direalisasikan

Gaya Hidup Hikikomori di Jepang, Apakah Termasuk Masalah Sosial?

Kamis, 21 Juli 2022 | 09:34 WIB
header img
Mengenal Gaya Hidup Hikikomori di Jepang (Foto:Wikipedia)

Penyebab Hikikomori

Salah satu alasan terjadinya hikikomori adalah kehidupan sosial yang penuh kedisiplinan dan tekanan. Takahiro Kato, seorang profesor neuropsychiatrist dari Universitas Kyushu, menjelaskan bahwa norma sosial yang kaku, harapan yang tinggi dari orang tua, dan budaya malu membuat masyarakat Jepang menjadi tempat berkembang biak yang subur bagi perasaan tidak mampu.

"Kami berpikir bahwa ada aspek psikologis pada kondisi ini— yang berasal dari depresi dan kecemasan—tetapi juga ada budaya dan pengaruh sosial pada prakteknya," terang Kato seperti dilansir oleh BBC.

 "Orang-orang ini mempunyai level ketahanan yang lebih rendah dan bisa sering merasa sangat tertekan,” lanjutnya. Takahiro Kato menanggapi epidemi hikikomori di Jepang dengan menyebut kesuksesan atau prestasi seseorang adalah kunci.

Saat seseorang merasa gagal, mereka akan merasa kacau dan hal ini memicu keinginan untuk menutup diri atau bahkan bunuh diri. 
Hikikomori sendiri bukanlah sebuah penyakit kesehatan jiwa, melainkan hanya sebuah istilah untuk sebuah masalah sosial yang dipicu oleh gangguan mental (kecemasan dan depresi), wabah trend, kebiasaan berperilaku, lingkungan traumatik, pemasungan dan seterusnya.

Nah, itulah ulasan singkat iNews.id mengenai gaya hidup Hikikomori di Jepang. Bagaimana pendapatmu? (*)

Editor : Syahrir Rasyid

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut