Sebagaimana tari-tari di Nusantara, ekspresi sosial amat mendasari tari tifa ini. Tari tifa ditarikan sebagai simbol kebersamaan yang dirayakan dalam bunyi dan gerak.
Ketukan kaki dan tepukan tifa memberikan isyarat dan simbol. Ada unsur kegembiraan, keramahan serta tekad di dalamnya. Tari ini digelar untuk penyambutan tamu, panen atau hasil buruan.
2. Tari Piring (Pecahan Rp 2.000)
Tari Piring Asal Sumatera Barat merupakan warisan budaya tak benda yang menarik untuk kita ketahui. Tari piring atau dalam bahasa Minang disebut tari piriang merupakan tarian tradisional Minangkabau yang menampilkan atraksi menggunakan piring.
Para penari mengayunkan piring di tangan mengikuti gerakan-gerakan cepat yang teratur, tanpa ada satupun piring terlepas dari tangan. Gerakannya diambil dari langkah dalam silat Minangkabau atau silek.
Tari ini dipopulerkan oleh Huriah Adam. Saat ini, tari piring dipertunjukkan untuk penyambutan tamu terhormat atau pembukaan upacara adat.
3. Tari Gambyong (Pecahan Rp 5.000)
Tari Gambyong berasal dari Surakarta, Jawa Tengah. Penarinya terdiri dari 2 orang perempuan remaja yang memakai kostum kemben hijau, bawahan batik, dan selendang yang melingkar di pinggang. Tari gambyong diiringi gamelan jawa dan penyanyi (sinden).
Editor : Syahrir Rasyid