SERPONG CITY, iNewsSerpong.id – Lonjakan harga sejumlah kebutuhan sehari hari tidak berpengaruh pada pengunjung Pasar Modern Paramount, transaksi di pasar masih tetap ramai. Meski, lontaran protes dari pembeli terkadang terdengar, "Kok harganya makin mahal?"
Kenaikan harga sejumlah kebutuhan sehari-hari memang sedang menanjak tajam, ditengarai terpengaruh sejumlah faktor. Misalnya, harga telur ayam yang tembus sebesar Rp32 ribu per kilogram, disebabkan harga pakan ternak dalam sebulan terakhir.
Rencana Kenaikan Harga BBM
Lalu, dipicu rencana pemerintah yang akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Rencana kenaikan harga bahan bakar tersebut memang sudah menjadi polemik tajam dalam sepekan ini. Mereka yang kontra menilai bahwa akan memicu kenaikan harga kebutuhan pokok masyarakat.
Bicara soal kenaikan harga kebutuhan sehari-hari, bagi pedagang membuat serba salah. Seperti dirasakan Ari Wibowo salah seorang pedagang di Pasar Paramount. Pemilik Toko Kawan Kita itu mencontohkan, harga tepung terigu naik sebagai imbas dari perang Rusia - Ukraina.
Selain faktor eksternal, menurut Ari Wibowo, juga tidak bisa dilepaskan persoalan internal atau dalam negeri. “Kita ambil barang dari distributor sudah naik, apalagi PPN kan sekarang naik jadi 11% itu kan dihitung juga,” ungkap Ari
Suasana pasar (Foto : iNewsSerpong Qorina Indika)
Harga Telur Naik Terus
Bagaimana dengan harga telur ayam? Harga telur terus merangkak semula stabil pada harga sebesar Rp25 per Kg dua minggu lalu, kini terus merangkak hingga menembus sekitar Rp32 ribu per Kg.
Sebaliknya, harga ayam tetap stabil relatif tidak terpengaruh dengan kenaikan harga kebutuhan sehari-hari lainnya. Salah seorang pedagang ayam, Yuli mengungkapkan harga ayam tidak mengalami kenaikan.
“Tetap stabil sih, nggak kayak harga telur, kalau ayam negeri Rp35 per ekor,” jelas Yuli yang berdagang di Pasar Modern Sinpasa, Gading Serpong.
Sementara itu, sejumlah pembeli hanya pasrah. Kenaikan harga tidak memberikan opsi apapun kepada masyarakat, karena kebutuhan pokok membuat pembeli tetap datang. “Kita nggak punya pilihan lagi, pasti tetap dibeli karena emang butuh,” ujar Michelle yang berbelanja di Pasar Modern Simpasa.
Karena tidak pilihan opsi, Michelle hanya berharap kepada pemerintah untuk lebih memperhatikan harga yang kian naik ini. Pemerintah harus menghitung secara cermat daya beli masyarakat. (*)
Suasana pasar (Foto : iNewsSerpong Qorina Indika)
Editor : Syahrir Rasyid