Jika manusia mampu menjaga keluh kesahnya kepada manusia yang lain, maka sejatinya manusia tersebut telah memiliki salah satu pusaka kebajikan. Hal ini ditegaskan oleh Baginda Rasulullah SAW dalam sabdanya yang artinya: “Tiga hal yang merupakan pusaka kebajikan; merahasiakan keluhan, merahasiakan musibah, dan merahasiakan sedekah.” (HR. Thabrani).
Kondisi perekonomian yang serba sulit saat ini memang perlu disikapi dengan bijak. Setiap muslim wajib melakukan ikhtiar sesuai dengan kemampuannya masing-masing.
Anda yang diamanahi sebagai pejabat pemerintah, buatlah kebijakan yang pro rakyat bukan pro kroni atau golongan tertentu. Bawalah rakyat ini menuju kepada negara yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.
Anda yang diamanahi duduk sebagai wakil rakyat, ingatlah bahwa anda duduk di kursi tersebut adalah mewakili rakyat yang memilih anda. Berempatilah anda kepada penderitaan rakyat yang menitipkan amanatnya kepada anda. Kritislah terhadap kebijakan pemerintah yang berpotensi merugikan rakyat yang memilih anda.
Wajib hukumnya kita bermufakat di dalam kebaikan, bukan bermufakat di dalam keburukan. Apapun peranan dan profesi kita, wajib hukumnya mengedepankan kemashlahatan ummat di atas kepentingan pribadi atau golongan.
Di samping itu, sebagai pribadi muslim yang baik, mari kita perkuat keimanan dan kesabaran kita dalam menghadapi berbagai kesulitan hidup. Yakinlah bahwa Allah SWT tidak akan membiarkan hamba-Nya di dalam kesulitan tanpa memberikan solusi atas kesulitannya itu.
Allah SWT berfirman: “Karena sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Al-Insyirah: 5-6).
Janganlah mengeluh kepada manusia, terlebih lagi keluh kesahnya diumbar di sosial media. Berkeluh kesahlah kepada Allah dan mintalah pertolongan kepada Allah. Baginda Rasulullah SAW bersabda: “Jika kamu meminta, mintalah kepada Allah. Jika kamu meminta pertolongan, mintalah pertolongan kepada Allah.” (HR. Tirmidzi).
Namun, hal ini bukanlah berarti kita sama sekali tidak boleh meminta pendapat kepada orang lain. Seiring dengan do’a yang kita lakukan, bolehlah kita meminta saran kepada orang yang dianggap tepat. Allah SWT berfirman: “.... dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam perkara itu ...” (QS. Ali Imran: 159).
Dalam peribahasa atau adagium Arab-Islam dikatakan bahwa orang yang beristikharah tidak akan gagal, orang yang bermusyawarah tak akan menyesal. Jadi, jangan salah dalam berkeluh kesah. (*)
Wallahu a’lam bish-shawab.
Editor : Syahrir Rasyid