Menurut data dari PBB dan sumber lainnya, negara dengan tingkat perceraian tertinggi di dunia pada saat ini adalah Maladewa, yang mencatat 2.984 perceraian dalam 540.544 populasi.
Dengan angka tersebut jika dikalkulasikan, Maladewa mencatatkan tingkat perceraian 5,52 per 1000 orang.
Angka ini sebenarnya sudah turun signifikan dibanding tingkat 2002 lalu di mana tingkat perceraian tercatat 10,97 per 1.000 orang.
Karena angka perceraian yang sangat tinggi, Maladewa sampai mencatatkan nama mereka di Guinness Book of World Records.
Mengapa perceraian begitu sering terjadi di Maladewa? Salah satu penjelasan umumnya ialah warga negara kepulauan ini tidak menyukai hubungan fisik di luar pernikahan, tetapi pernikahan dan perceraian cukup mudah dilakukan, sehingga mereka menikah dengan cepat dan bisa bercerai dengan cepat pula.
Selain faktor yang telah disebutkan diatas, faktor lainnya beberapa negara tersebut mengalami lonjakan perceraian adalah pandemi akibat Covid-19.
Pandemi COVID-19 tahun 2020-2021 berdampak luar biasa pada hampir setiap aspek kehidupan sehari-hari, termasuk tingkat pernikahan dan perceraian.
Secara keseluruhan, tingkat pernikahan turun secara signifikan pada tahun 2020, sebagian besar terkait pandemi dan pembatasan pertemuan publik.
Terlebih lagi, tingkat perceraian juga turun secara signifikan, dari 0,2 menjadi 0,4 poin dalam banyak kasus, di hampir setiap negara di dunia.
Penulis: MG/ Bijak Diaz Afianto
(*)
Editor : Syahrir Rasyid