get app
inews
Aa
Read Next : Cara Aman Ibu Menyusui saat Jalani Puasa, jadi Bukan Halangan

4 Negara yang Warganya Ogah Punya Anak, Alami Resesi Seks

Sabtu, 04 Februari 2023 | 23:45 WIB
header img
4 negara yang mengalami resesi seks ini warganya ogah punya anak, dan akibatnya negara tersebut mengalami ketidakseimbangan yang memengaruhi kestabilan negara. / Foto: ilustrasi/flickr

JAKARTA, iNewsSerpong.id - 4 negara yang mengalami resesi seks ini warganya ogah punya anak. Akibat dari itu, beberapa negara mengalami ketidakseimbangan yang memengaruhi kestabilan negaranya.

Menurut laporan World Economic Forum, rendahnya angka kelahiran membuat kelompok tua 'memenuhi' suatu negara. Ini menjadi faktor risiko masalah ekonomi, termasuk meningkatnya biaya perawatan kesehatan dan tenaga kerja global yang lebih kecil.

Karena semakin sedikitnya populasi muda akibat resesi seks, itu akan menentukan juga laju pertumbuhan suatu negara. Pasalnya, produktivitas pada umumnya dihasilkan dari generasi muda, dan pada negara yang alami resesi seks, terdapat risiko bahwa negara itu tak lagi mampu produktif karena diisi generasi tua.

Negara mana saja yang mengalami resesi seks? Berikut ulasannya.

1. Jepang

Jepang jadi negara nomor wahid dengan jumlah populasi yang tidak mau berhubungan seks, apalagi punya anak.

Menurut laporan The Oriental Economist, warga jepang pada umumnya melakukan hubungan seksual sebanyak 45 kali per tahun, tapi hanya 24% di antaranya yang mengaku senang.

Satu survei yang dilakukan pada 2011 juga menunjukkan bahwa penduduk Jepang itu tidak memiliki kesenangan terhadap kegiatan seksual. Ini yang menyebabkan negara itu mengalami resesi seks.

"30% pria Jepang mengaku ogah 'ngeseks' karena alasan capek di tempat kerja. Akibatnya mereka tidak memiliki tendensi lebih untuk melakukan seks," ungkap laporan The Guardian dikutip Jumat (3/2/2023).

Editor : Syahrir Rasyid

Follow Berita iNews Serpong di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut