H Haryanto akhirnya mengubah armada tersebut menjadi kelas eksekutif dan mengalihkan trayek ke antarkota antarprovinsi (AKAP) Jakarta-Kudus, Jakarta-Pati dan Jakarta-Jepara. Mulai saat itu perusahaan otobusnya berkembang.
Pada 2009, H Haryanto melalui putranya Rian Mahendra, ekspansi bisnis di luar Muria Raya, yakni di Madura dengan trayek Jakarta-Pamekasan-Sumenep PP. Adiknya yang selesai kuliah bertugas mengurus bagian kantor dan administrasi. "Saya seperti macan bersayap. Tadinya harus selalu berada di kantor terus, kini bisa memiliki waktu untuk mengembangkan perusahaan di luar. Pembagian tugas ini dilakukan oleh H Hariyanto," katanya.
Tangan dingin Rian di bawah bimbingan sang Ayah berhasil mengembangkan PO Hariyanto menjadi perusahaan beraset ratusan miliar rupiah. "Atas kekuasaan Allah, awalnya dari lima bus kini menjadi 300 unit bus. Karyawan saat ini lebih dari 2.000, dan yang langsung di bawah saya ada sekitar 1.700 karyawan," ujar Rian.
"Dulu itu aku ketika ngerintis Madura, hanya dua bus satu hari (Sumenep dan Bangkalan). Tiga bulan penumpang hanya satu, dua, tiga, empat orang. Kini, atas jalan Allah PO Haryanto kini jadi pemain utama," kata pria rendah hati dan murah senyum ini.(*)
Editor : Syahrir Rasyid