Dia telah bertemu Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida pekan lalu untuk membahas usulan tersebut. Jika disetujui, penambahan tersebut akan direalisasikan mulai tahun fiskal 2023 yang dimulai pada April.
Para ahli menilai, meski insentif itu terkesan menggiurkan, belum tentu efektif menarik minat para orang tua memiliki atau menambah anak. Pasalnya dana yang didapat tak berbeda jauh dengan biaya yang harus dikeluarkan untuk membayar persalinan. Surat kabar Mainichi Shimbun mengungkap, biaya rata-rata persalinan secara nasional sekitar 473.000 yen yang berarti, ada lebih hanya sekitar 27.000 yen.
Masalah lain yang membayangi atau menjadi pertimbangan orang tua untuk memiliki anak adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk membesarkan hingga dewasa.
Jepang juga menerapkan program lain untuk mendorong warganya memiliki anak, antara lain cuti melahirkan bagi ibu yakni 14 sampai 20 minggu, ditambah cuti mengasuh anak hingga usia sang buah hati setahun. Selain itu ada pula tunjangan bagi sang ibu dan anaknya.
(*)Editor : Syahrir Rasyid