"Kita atasi dengan segala macam obat-obatan yang kita punya yang ada di RS ini dan yang tidak ada kita carikan, salah satunya dengan alat," ucap Dicky Fakhri.
Namun dalam perkembangannya, kondisi Haji Lulung kerap dalam keadaan naik dan turun. "Naik itu maksudnya mencapai normal tidak, tapi ada keadaan sedikit membaik, tapi ada juga keadaan menurun," jelas Dicky Fakhri.
Terkait kondisi yang amat mengganggu pihak medis untuk melakukan penanganan terhadap Haji Lulung adalah irama jantung tidak stabil disebabkan pompa jantung yang sudah dalam kondisi tidak baik.
"Yang sangat menganggu adalah irama jantungnya, kita coba atasi dengan obat-obatan tapi sangat sulit untuk mengendalikan," ungkap Dicky.
Pihak medis berupaya melakukan tindakan untuk mencari penyebab irama jantung tidak stabil namun dalam pelaksanaannya kondisi pompa jantung Haji Lulung semakin memburuk.
"Sembuh bisa 4 hari, tapi nanti timbul lagi. Sehingga tim memutuskan sesuatu dengan inform concern yang baik terhadap keluarga untuk mencari sumber gangguan irama nya itu yang kita lakukan.
Tapi dalam perjalanannya, sumber kelainannya ketemu, tapi pompa jantungnya semakin lama semakin tidak baik, sehingga keadaannya pada Pukul 10.50 WIB beliau dipanggil Yang Maha Kuasa," pungkas Dicky Fakhri. (*)
Editor : Syahrir Rasyid