JAKARTA, iNewsSerpong.id - Tahun baru suasana baru. Karena itu, wajar bila seseorang kerap membuat resolusi apa yang hendak dilakukan di tahun yang baru. Seseorang selalu menargetkan apa yang akan dicapai atau bagaimana menjadi lebih baik.
Masalahnya, terkadang resolusi yang dibuat hanyalah sebatas angan-angan dan tidak diterapkan alias hanya di atas kertas. Lantas, apakah sebenarnya membuat resolusi itu perlu dilakukan?
Beberapa waktu lalu, Mental Health First Aid AS (MHFA) merilis bahwa sekitar 40 persen orang Amerika menetapkan resolusi pada awal tahun, dan kurang dari setengahnya berhasil setelah enam bulan.
Resolusi Tahun Baru
Karena itu, MHFA mengingatkan penting untuk membuat resolusi tahun baru tetap realistis. Saat menetapkan resolusi, penting untuk meluangkan waktu untuk merenungkan perubahan dan apa yang secara realistis dapat dilakukan untuk mencapai perubahan itu.
"Dengan mengambil langkah-langkah yang lebih kecil dan lebih dapat dicapai menuju tujuan, ada kemungkinan lebih besar bahwa akan mempertahankannya," kata organisasi itu seperti dikutip dari Antara.
Ini berlaku untuk semua jenis resolusi, termasuk kesehatan mental. Anda dapat membantu mengelola gejala kesehatan mental dengan mengambil langkah-langkah kecil setiap hari.
Pertama, luangkan waktu untuk perawatan diri. Pikirkan daftar kegiatan perawatan diri yang membuat Anda bahagia dan jadwalkan sebagai bagian dari rutinitas harian. Ini bisa berupa sesi terapi terstruktur atau latihan harian atau sekadar jalan-jalan di luar ruangan atau waktu bersama orang-orang terkasih.
Editor : Syahrir Rasyid