Ajaklah masyakarat kepada kebenaran, tapi jangan sedikitpun Anda mengalah kepada kesalahan.
"Biarlah saya gabung dulu di musik mereka."
"Atau saya hadirkan biduan di tempat kajian."
"Atau pengajian diselingi dangdutan." Nanti kalau sudah cair dan dekat hubungan, baru mereka mau menerima dakwah ini.
Perilaku seperti ini dalam istilah fikih dakwah disebut "mudahanah". Yaitu mengalah kepada kesalahan dalam rangka mengambil hati objek dakwah.
Tak ada metode dakwah yang paling hikmah dan berkah, kecuali metode dakwahnya Rasulullah shalallahu alaihi wasallam.
Nabi shalallahu alaihi wassallam menyampaikan kebenaran tanpa sejengkalpun beliau mengalahkan diri beliau kepada kesalahan.
Beliau berdakwah dengan penuh hikmah dan kelembutan, namun beliau tidak pernah setitikpun menjatuhkan diri pada kesalahan dalam rangka mengambil hati masyarakat dakwah beliau.
Berdakwahlah dengan kelembutan dan hikmah, dan tetap pegang teguh kebenaran. Kita tidak akan ditanya oleh Allah mengapa mereka tidak menerima dakwah, atau jumlah orang yang menerima dakwah.
Tapi kita akan ditanya oleh Allah tentang proses dakwah yang kita lakukan; ikhlaskah atau tidak, hikmahkah atau tidak, sudahkah kebenaran yang sesuai dengan ajaran Rasulullah yang didakwakan atau bukan.
Para ulama mengatakan, "Andai seluruh Eropa masuk Islam dengan syarat saya mencukur jenggot, maka tak akan saya lakukan itu. Karena saya tidak akan ditanya oleh Allah mengapa seluruh Eropa tidak masuk Islam, tapi saya akan ditanya oleh Allah mengapa kamu cukur jenggotmu."
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta