YOGYAKARTA, iNewsSerpong.id- Membicarakan Kota Yogyakarta yang penuh akan cerita dan sejarah tampaknya memang tidak ada habisnya. Mulai dari tempat wisata, kuliner dan cerita-cerita menarik lainnya. Salah satu hal yang menarik untuk diulas dari Yogyakarta adalah alasan kenapa makanan di Jogja murah dan enak.
Lalu mengapa harga makanan di Kota Yogyakarta bisa sangat murah dan ramah dikantong. Berikut beberapa alasan kenapa makanan di Jogja murah dan enak.
1. Banyak Pedagang Angkringan
Yogya terbuat dari rindu, pulang dan angkringan, merupakan penggalan dari sajak yang ditulis penyair Joko Pinurbo. Penggalan inilah yang kerap dikutip oleh sebagian orang untuk mengungkapkan kerinduan terhadap Yogyakarta.
Seperti diketahui, angkringan merupakan salah satu ciri khas dari Yogyakarta. Hampir di setiap sudut kota, masyarakat bisa sangat mudah menemukan pedagang angkringan yang menyajikan makanan enak tetapi tetap ramah kantong.
Tidak seperti warung makan pada umumnya, angkringan biasanya lebih banyak menjajakan makanan dengan porsi mini, namun tetap mengenyangkan. Tentu dengan porsi tersebut, harganya otomatis akan lebih murah dari makanan Warmindo (warung makan Indomie). Tak jarang, para pelanggan angkringan adalah mahasiswa luar daerah yang ingin ngirit pengeluaran.
2. Bahan Baku Tersedia dengan Mudah
Kalau dibilang harga bahan baku murah, hal itu tidak sepenuhnya benar. Pasalnya, harga cabai di Jogja dengan harga cabai di pulau Jawa nyaris sama. Apalagi kalau sedang naik-naiknya. Dan kalau dibilang Jogja banyak petani-nya, itupun tidak sepenuhnya benar. Sebab, banyaknya pembangunan di Jogja yang mengakibatkan lahan pertanian semakin berkurang.
Walaupun begitu, Jogja bisa dengan mudah mendapatkan pasokan bahan baku dari berbagai tempat walaupun tidak memiliki pelabuhan sendiri. Jogja berada di wilayah strategis dimana letak Jogja dihimpit dua pelabuhan besar, yakni pelabuhan Tanjung Perak dan pelabuhan Merak. otomatis beberapa harga barang bisa lebih murah.
3. Transportasi dan Rute Perjalanan
Memang jogja pun memiliki daerah-daerah pertanian secara aktif, namun untuk memenuhi kebutuhan satu provinsi bahkan untuk Kabupaten Sleman dan Kota Jogja, tentu membutuhkan suplai dari beberapa daerah seperti Brebes, Klaten, Magelang dan banyak lagi.
Daerah tersebut adalah sebagian daerah yang menyuplai hasil bumi ke Jogja dan jaraknya pun tidak sulit bahkan bisa dilalui dengan perjalanan darat. Hal ini membuat ongkos angkutan selama perjalanan terbilang murah di bandingkan daerah-daerah di Sumatera, Kalimantan dan lainnya.
4. Distribusi Bahan Bakar Minyak
Kemudahan infrastruktur jalan sangat berpengaruh untuk keberlangsungan suplai ekonomi di suatu wilayah. Jogja memiliki infrastruktur yang sudah memadai, seperti halnya jalan raya.
Oleh karena itu, mobil penyuplai bahan bakar minyak dari Pertamina bisa mengakses dengan mudah ketika di jalan-jalan jogja tidak memiliki resiko ambles, tanah berlumpur, jarak yang berdekatan dan bisa di tempuh dengan cepat. Sehingga biaya operasional distribusi BBM bisa terjangkau dan bisa satu harga.
5. Persaingan dan Tarif Pelajar
Terakhir adalah persaingan tarif pelajar, di Yogyakarta banyak sekali berdiri kampus-kampus ternama seperti UGM, UNY, UII, UPN Veteran dan masih banyak lagi. Hal ini berdampak pada semakin ketatnya persaingan, warung-warung enggan menaikkan tarif makanannya, karena jumlah pelajar yang banyak. Dengan begitu, banyak warung yang memberikan harga yang murah, namun tetap memperhatikan kualitas makanannya. (*)
Editor : Syahrir Rasyid