get app
inews
Aa Text
Read Next : Presiden Rasakan Bau Kolonial Berkantor di Istana Kepresidenan Jakarta dan Bogor

Presiden: Hati-hati, Frekuensi Bencana di Indonesia Meningkat Drastis

Kamis, 16 Februari 2023 | 14:16 WIB
header img
Presiden Jokowi saat membuka Rapat Kerja Basarnas dan Rapat Koordinasi FKP3 Tahun 2023 di Kantor Pusat Basarnas, Jakarta, Kamis (16/2/2023). (Foto: Humas Setkab/Agung)

 JAKARTA, iNews.Serpong.id — Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, potensi bencana di dunia meningkat lima kali lipat dalam lima puluh tahun terakhir. Frekuensi bencana di Indonesia juga mengalami peningkatan yang drastis sebesar 81 persen dalam 12 tahun terakhir.

“Hati-hati,” tutur Presiden saat membuka Rapat Kerja Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) dan Rapat Koordinasi Forum Koordinasi Potensi Pencarian dan Pertolongan (FKP3) Tahun 2023 di Kantor Pusat Badan SAR Nasional, Jakarta Pusat, Kamis (16/2/2023) pagi.

Presiden menuturkan, Indonesia pernah mengalami kecelakaan besar, di antaranya Air Asia pada 2014 yang jatuh di perairan Belitung, Sriwijaya SJ-182 di Kepulauan Seribu di 2021, Lion Air JT-610 di perairan Karawang di 2018, dan juga Kapal Motor Sinar Bangun di Toba di 2018.

Kepala Negara memuji kecepatan respons Basarnas dalam menangani bencana-bencana besar yang terjadi di Tanah Air. “Pengalaman-pengalaman yang ada, dari saat ada Air Asia di 2014 yang jatuh di perairan Belitung, kemudian Sriwijaya SJ-182 di Kepulauan Seribu, kemudian Lion Air JT-610 di perairan Karawang di 2018, dan juga Kapal Motor Sinar Bangun di Toba di 2018. Semuanya saya mengikuti dan beberapa saya melihat langsung di lapangan, kecepatan respons dari Basarnas saya harus menyampaikan apa adanya, sangat cepat,” kata Presiden.

Menurutnya, Basarnas memiliki peran penting karena harapan korban dan keluarga korban bencana bertumpu kepada tim SAR. “Kecepatan evakuasi untuk menentukan jumlah nyawa yang diselamatkan juga berada di tim SAR,” ujarnya, dilansir dari laman setkab.go.id.

Presiden menekankan penggunaan teknologi untuk mempercepat pencarian dan pertolongan ini sangat penting. Beberapa teknologi yang menurutnya dibutuhkan, antara lain drone rescue, snake robot, robot diver, hingga jet suit untuk operasi di ketinggian.

“Hal-hal seperti ini yang Basarnas harus segera memiliki, saya enggak tahu anggarannya ada atau enggak ada. Kalau enggak ada, tentunya segera diajukan. Nanti Pak Menko PMK tolong dicatat, Pak Sekretaris Kabinet, Pak Seskab nanti dibantu Basarnas untuk memiliki peralatan yang tadi saya sampaikan,” ujarnya.

Namun, kata Presiden, selain penggunaan teknologi, hal yang sangat penting dalam proses pertolongan dan pencarian adalah keterlibatan masyarakat terutama di daerah rawan bencana.

Ia pun mendorong Basarnas melibatkan masyarakat melalui edukasi tentang pertolongan awal yang bisa dilakukan saat terjadi bencana.

“Mengedukasi masyarakat menjadi hal yang sangat penting agar masyarakat memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam pertolongan-pertolongan awal.  Ini penting sekali. Mulai dilakukan mengintervensi, mengedukasi masyarakat agar ngerti apa yang harus dilakukan pada saat-saat kejadian awal,” tuturnya. (*)

Editor : Burhan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut