Jika hal itu terjadi, menurutnya rencana pemerintah untuk memperbanyak motor listrik di jalanan akan sulit diwujudkan. "Pada mental karena persyaratan subsidinya terlalu ketat," tuturnya.
Dia berharap pemerintah bisa lebih memberikan kelonggaran dalam persyaratan agar masyarakat yang dijangkau oleh subsidi tersebut semakin luas.
"Harapannya subsidinya persyaratannya jangan terlalu ketat. Misalnya begini aja, kalau Rp7 juta kegedean, yang enggak lolos persyaratan subsidinya Rp5 juta masih enak. Yang persyaratan subsidi menengah ke bawah dibikin lebih gede justru, karena kan untuk menengah ke bawah, Rp10 juta harusnya subsidinya yang persyaratan ketat itu," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dealer Smoot di Pondok Gede, Kota Bekasi, Agus mengatakan, proses transaksi motor listrik subsidi masih terhambat oleh pengajuan yang tak kunjung mendapatkan persetujuan.
"Yang menjadi kendala adalah pengajuan ke ATPM, kita mengajukan ke ATPM nanti ATPM melakukan pengajuan ke Kementerian Perindustrian melalui website SISAPIRa," ucap Agus.
Hal itu menyebabkan penjualan motor listrik di dealer yang dia kelola mengalami penurunan hingga 50 persen. "Agak menurun karena menunggu antrian yang subsidi penurunannya lumayan jauh hampir 50 persen turun setelah ada subsidi itu," ujarnya. (*)
Persyaratan berbelit masyarakat keluhkan untuk dapatkan subsidi. (Foto : Ist)
Artikel ini telah tayang di www.inews.id dengan judul " Keluhkan Syarat Beli Motor Listrik Subsidi, Masyarakat: Terlalu Ketat ", Klik untuk baca: https://www.inews.id/finance/bisnis/keluhkan-syarat-beli-motor-listrik-subsidi-masyarakat-terlalu-ketat/all.
Download aplikasi Inews.id untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
https://www.inews.id/apps
Editor : Syahrir Rasyid