Apakah Wajib Dibayar Fidyah Orang yang Sudah Meninggal? Begini Solusinya

JAKARTA, iNewsSerpong.id - Fidyah orang meninggal, apakah wajib untuk dibayarkan ? Pertanyaan itu kerap muncul ketika terdapat orang yang meninggal bertepatan dengan bulan suci Ramadhan.
Puasa merupakan salah satu ibadah penting dalam Islam yang wajib untuk dilakukan oleh setiap muslim yang telah memasuki usia baligh. Meski begitu, terkadang ada orang yang tidak mampu melaksanakan puasa karena alasan lainnya.Namun bagaimana jika seseorang yang meninggal dunia masih memiliki utang puasa, apakah wajib untuk membayar fidyah ? berikut ulasannya.
Membayar fidyah hukumnya wajib bagi semua orang yang tidak mampu untuk berpuasa, seperti ibu hamil dan menyusui, orang tua renta, orang sakit parah, hingga orang yang sudah meninggal dunia.
Sebagian ulama membolehkan jika qadha puasanya dilakukan oleh wali dari almarhum. Sementara itu terdapat perbedaan pendapat tentang pembayaran fidyah bagi orang yang meninggal.
“Seseorang tidak dapat sholat atas ganti sholat orang lain dan tidak dapat puasa atas ganti puasa orang lain, tetapi ia dapat memberi makan atas ganti (sholat atau puasa) orang lain, setiap hari satu mud dari gandum.” (HR. An-Nasa’i).Dari hadits riwayat Ibnu Umar RA, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Siapa saja yang wafat dan ia mempunyai utang puasa, hendaklah orang miskin diberi makan pada setiap hari hutang puasanya.”Menurut Imam An-Nawawi, jika terdapat seseorang yang meninggalkan puasa karena sengaja dan ia wafat sebelum datang puasa Ramadhan berikutnya, maka utang puasa dapat dibayarkan sebanyak satu mud kepada orang miskin.
Namun, jika meninggal setelah datang bulan Ramadhan berikutnya, terdapat dua pendapat menurut mazhab Imam Syafi’i sebagai berikut:
Editor : Syahrir Rasyid