Meski tak Miliki Pengalaman, Fresh Graduate Jangan Takut Lamar Kerja, ini Solusinya

JAKARTA, iNewsSerpong.id - Lulusan baru atau fresh graduate tak perlu takut melamar kerja meski tak memiliki pengalaman kerja sebelumnya. Pasalnya, pengalaman bisa diperoleh dari berbagai kegiatan kemahasiswaan. 

Founder dan CEO Rectra Consulting, Catherine Ikadewi, mengatakan melamar kerja menjadi momok yang menakutkan bagi para lulusan baru (fresh graduate) yang tidak memiliki pengalaman. Hal itu terjadi karena banyak lowongan kerja yang mengharuskan pelamar untuk memiliki pengalaman tertentu. 

Menurut dia, fresh graduate tidak perlu takut bila belum memiliki pengalaman kerja, karena pengalaman tidak hanya berasal dari pekerjaan secara profesional, melainkan dari pengalaman berorganisasi atau mengikuti kegiatan sukarela (volunteer) di kampus. Selain itu, pihaknya juga tidak pernah meremehkan fresh graduate yang hanya memiliki pengalaman di organisasi. Justru Catherine sangat tertarik untuk mengetahui bagaimana pelamar dapat belajar melalui organisasi yang ditekuninya. 

“Saya kalau mau mencari orang untuk marketing, pasti cari fresh graduate yang minimal punya pengalaman di divisi dana usaha di organisasi kampus. Mereka sangat cocok untuk bekerja sebagai marketing karena dilatih untuk menjual produk dan mendapatkan dana untuk kebutuhan acara kampusnya,” ungkap Catherine. 

Kendati demikian, Catherine mengatakan, fresh graduate harus mampu menjual kemampuan dirinya dengan baik. Hal tersebut bisa dilakukan melalui komunikasi, khususnya pada wawancara kerja. 

Dia menjelaskan, pelamar harus mampu memberikan kesan pertama yang baik. Selain itu, pelamar juga harus mampu menguasai dirinya, sehingga tidak gugup saat wawancara.

“Jadi kenalkan pengalaman atau kemampuan yang bisa kamu tawarkan atau berikan ke perusahaan. Jelaskan secara lengkap dan padat, namun tidak bertele-tele. Dengan demikian kamu berpotensi untuk dilirik oleh perekrut,” tutur Catherine.

Dia pun mendorong fresh graduate untuk melamar pekerjaan sembari melatih cara berkomunikasi dengan baik. Menurutnya, mereka tidak perlu takut untuk mendaftar, karena yang terpenting adalah bagaimana mereka mengenalkan dan menawarkan kemampuan yang dimiliki. 

(*)