Tak hanya itu, di sisi lain, hasil riset menyebut, lebih dari 51 persen Gen Z bekerja dengan kondisi mental yang tidak sehat. Beberapa hal pun bisa menjadi pemicunya, seperti tidak adanya training atau pengenalan tempat kerja.
“Gen Z banyak yang tidak merasakan training atau program sebelum bekerja, sehingga mereka mudah mengalami stres,” kata Wulan dalam acara Pemaparan Laporan Health on Demand 2023 oleh Marcer Marsh Benefits, saat ditemui di Jakarta, Kamis (13/7/2023).
Tak hanya itu, berdasarkan laporan, para Gen Z tersebut juga merasa banyak perusahaan yang belum bisa memberikan benefit yang sesuai dengan mereka. Misalnya saja, benefit dari segi kesehatan, baik fisik maupun mental.
“Gen Z membutuhkan healthy benefit, misalnya untuk medical check-up. Sebenarnya, ada perusahaan yang sudah memberikan itu, tapi para Gen Z merasa tidak cukup, jadi mereka merasa tidak puas, sehingga mereka memilih pindah,” kata Wulan.
(*)
Editor : Syahrir Rasyid