“Di MUI ada Komisi Kerukunan Umat Beragama. Kami sangat intens mendakwahkan bagaimana pentingnya kerukunan, keberagaman, toleransi di antara kita. Sedangkan untuk komunikasi lintas agama dilakukan melalui FKUB,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengatakan, wilayahnya merupakan daerah melting pot yakni meleburnya heterogenitas.
“Bicara tentang keberagaman Tangerang, kita bicara soal daerah melting pot. Kabupaten Tangerang adalah daerah tempat bercampurnya, ras, suku dan agama di Indonesia. Masing-masing punya gaya tersendiri. Namun ini bisa saling menghormati dengan sangat baik,” kata Zaki.
Zaki menuturkan, ini semua ini tidak terjadi dengan sendirinya. “Kami sebagai pemerintah daerah, mengawasi namun tidak mencampuri. Jika ada yang offside kita semprit,” ucapnya.
Untuk diketahui jumlah penduduk Kabupaten Tangerang mencapai 3,7 juta jiwa. Kabupaten Tangerang termasuk daerah yang sangat heterogen terutama dari sisi etnis (Jawa, Sunda Banten, Betawi, Tionghoa dan migran) serta agama. (*)
Editor : Syahrir Rasyid