Mereka kemudian bubar. "Itulah yang kita lihat perbuatan Quraisy yang luar biasa kepadanya," ujar Haekal.
Menurut Haekal, peristiwa ini belum seberapa dibandingkan dengan peristiwa peristiwa lain yang benar-benar memperlihatkan keteguhan iman Abu Bakar kepada Nabi Muhammad dan risalahnya itu. Sedikit pun tak pernah goyah.
Iman itu jugalah yang membuat tidak sedikit kalangan Orientalis tidak jadi melemparkan tuduhan kepada Nabi, seperti yang biasa dilakukan oleh mereka yang suka berlebih-lebihan.
Dengan ketenangan dan kedamaian hatinya yang demikian rupa, kata Haekal, keimanan Abu Bakar tidak akan sedemikian tinggi, kalau ia tidak melihat segala perbuatan Rasulullah yang memang jauh dari segala yang meragukan, terutama pada waktu Rasulullah sedang menjadi sasaran penindasan masyarakatnya.
"Iman yang mengisi jiwa Abu Bakar ini jugalah yang telah mempertahankan Islam, sementara yang lain banyak yang meninggalkannya tatkala Rasulullah berbicara kepada mereka mengenai peristiwa Isra," demikian Muhammad Husain Haekal.
(*)
Editor : Syahrir Rasyid