Terkadang manusia duduk di atas kursi kerjanya dan tidak bangun lagi (karena mati), terkadang seorang manusia tidur di atas kasurnya, akan tetapi dia malah dibawa dari kasurnya ke tempat pemandian mayatnya (karena mati).
Hal ini merupakan sebuah perkara yang mewajibkan kita untuk menggunakan sebaik-baiknya kesempatan umur, dengan tobat kepada Allah Azza wa Jalla. Dan sudah sepantasnya manusia selalu merasa dirinya bertobat, kembali, menghadap kepada Allah, sehingga datang ajalnya dan dia dalam sebaik-baiknya keadaan yang diinginkan.”
Allah SWT mengingatkan kepada seluruh orang yang beriman agar mati dalam kondisi yang terbaik, yaitu mati dalam keadaan beragama Islam. Dalam surat Ali Imran [3] ayat 102, Allah SWT berfirman yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa kepada-Nya, dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.”
Imam Ibnu Katsir di dalam tafsirnya mengatakan bahwa orang beriman wajib memelihara Islam di dalam dirinya pada saat sehat dan sejahtera agar pada saat kematian datang, mati dalam keadaan beragama Islam.
Masih menurut Imam Ibnu Katsir bahwa barangsiapa yang hidup menjalani suatu hal, maka dia pasti mati dalam keadaan berpegang kepada hal tersebut, dan barangsiapa yang mati dalam keadaan berpegang kepada suatu hal, maka kelak dia dibangkitkan dalam keadaan tersebut.
Untuk itu, setiap orang yang beriman hendaknya menjaga dengan sungguh-sungguh satu kalimat yang jika ditimbang beratnya lebih berat daripada langit yang tujuh dan seluruh isinya kecuali Allah, ditambah lagi dengan bumi yang tujuh. Dia adalah kalimat tauhid, yaitu laa ilaaha illallaah (tiada Illah / Tuhan kecuali Allah).
Dalam sebuah hadits qudsi Allah SWT berfirman kepada Nabi Musa yang artinya: “Wahai Musa, seandainya langit yang tujuh serta seluruh penghuninya, selain Aku, dan ketujuh bumi diletakkan dalam satu sisi timbangan dan kalimat laa ilaaha illallaah diletakkan pada sisi lain timbangan, niscaya kalimat laa ilaaha illallaah lebih berat timbangannya.” (HR. Ibnu Hiban dan Al-Hakim).
Kalimat laa ilaaha illallaah adalah adalah kunci kebahagiaan abadi bagi seorang manusia yang sedang mengalami sakaratul maut. Oleh karenanya Baginda Rasulullah SAW bersabda: “Tidaklah seorang hamba mengucapkan laa ilaaha illallaah kemudian dia meninggal dunia di atas ucapan itu, kecuali pasti masuk surga.” (HR. Bukhari).
Kalimat ini harus kita jaga dengan cara senantiasa melafalkan atau menjadikannya sebagai ucapan dalam setiap dzikir kita. Isilah hati dan pikiran kita dengan kalimat laa ilaaha illallaah, agar ketika ajal datang, bolehlah kita berharap, lisan kita menjadi mudah untuk mengucapkannya.
Meninggal dengan mengucapkan kalimat tauhid adalah harapan semua orang yang beriman. (Foto : Ist)
Editor : Syahrir Rasyid