JAKARTA, iNewsSerpong.id - Kasus Covid-19 di beberapa negara terus melonjak. Salah satunya negara tetangga yakni Singapura yang mengalami peningkatan kasus hingga lebih dari 60 persen.
Rupanya, peningkatan tersebut lantaran munculnya varian baru yakni JN.1. Tak hanya Singapura, varian baru ini juga telah melanda Amerika Serikat dalam beberapa minggu terakhir.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, JN.1 kini menjadi varian dengan pertumbuhan tercepat di AS. Saat ini, penyakit tersebut menyumbang lebih dari seperlima dari seluruh infeksi di AS.Lantas, apa saja gejala Covid-19 JN.1 yang harus diwaspadai? Berikut ulasannya dilansir dari laman Today, Senin, (18/12/2023).
Saat ini, para ilmuwan terus memantau varian JN.1. Sebab, varian Covid-19 satu ini telah menimbulkan kekhawatiran karena laju pertumbuhannya yang cepat dan banyaknya mutasi.Namun, varian baru ini masih terkait erat dengan jenis yang pernah kita lihat sebelumnya. Ini merupakan cabang langsung dari BA.2.86, alias "Pirola", yang telah menyebar di AS sejak musim panas.
Varian ini memiliki satu mutasi lebih banyak dibandingkan strain induknya BA.2.86 yang memiliki lebih dari 30 mutasi. Perbedaannya dengan varian omicron XBB.1.5. XBB.1.5 adalah strain dominan pada sebagian besar tahun 2023 dan merupakan varian yang ditargetkan dalam vaksin Covid-19 yang diperbarui.Menurut CDC, tidak diketahui secara pasti apakah JN .1 menyebabkan gejala yang berbeda dari varian lainnya. “Saat ini, tidak ada yang mengatakan bahwa infeksi JN.1 berbeda dari varian Covid sebelumnya dalam hal tingkat keparahan atau gejala penyakit, namun kami memerhatikannya dengan cermat,” kata Ahli Virologi di Johns Hopkins, Andrew Pekosz, dilansir dari laman Today.
“Virus ini sedang beradaptasi. Saya pikir penyakit ini semakin baik dalam menginfeksi manusia dan menghindari kekebalan yang sudah ada sebelumnya di masyarakat, namun penyakit ini tidak terlalu mengubah gejalanya,” ujar Pekosz.Meski begitu, gejala JN.1 disebut tampak mirip dengan yang disebabkan oleh strain lain, di antaranya;
1. Sakit tenggorokan
2. Hidung meler
3. Batuk
4. Kelelahan
5. Sakit kepala
6. Nyeri otot
7. Demam atau kedinginan
8. Hilangnya indera perasa atau penciuman
Beberapa dokter melaporkan bahwa gejala JN.1 juga terjadi di saluran pernapasan bagian atas yang mirip dengan sakit tenggorokan, diikuti oleh hidung tersumbat dan batuk.
Menurut CDC, gejala yang dialami seseorang biasanya lebih bergantung pada kesehatan dan kekebalan pasien. “Meskipun infeksi parah masih terjadi, secara keseluruhan Covid-19 menyebabkan banyak penyakit yang lebih ringan,” ujar profesor penyakit menular di Vanderbilt University Medical Center, William Schaffner.
(*)Editor : Syahrir Rasyid