Telah Berusia Ribuan Tajun, Inilah 5 Negara Tertua di Dunia

JAKARTA, iNewsSerpong.id - Kehidupan manusia sudah terbentuk dari jutaan tahun yang lalu. Manusia membentuk peradaban awal yang berkembang sekira 6500 SM dengan cara hidup nomaden atau berpindah-pindah kemudian menetap. Perkembangan manusia membentuk kelompok dan menetap ini kemudian membentuk kerajaan dan negara. 

Dalam catatan sejarah, bangsa dan negara banyak yang muncul, hilang, namun ada juga yang masih tetap bertahan hingga saat ini. Negara-negara tersebut memiliki kaitan kuat dengan sejarah peradaban di wilayahnya.

Baca Juga

KPU Resmi Tetapkan DPT Pemilu 2024 sebanyak 204 Juta di 38 Provinsi 128 Negara

Berikut beberapa negara yang bisa disebut sebagai yang tertua di dunia:

1. Yunani 

Peradaban maju pertama di Eropa tumbuh di Yunani sekitar 3200 SM dan Athena memperkenalkan sistem demokrasi pertama di dunia pada 508 SM. Banyak momen dalam sejarah Yunani telah memasuki pengetahuan dan kehidupan Barat secara umum. Contohnya ialah olimpiade kuno atau pertempuran di Marathon yang menjadi asal mula jarak tempuh lomba lari jarak jauh modern.

Baca Juga

4 Negara dengan Ujian SIM Termudah di Dunia

Orang-orang Yunani dikenal maju dalam bidang kesenian, syair, teknologi dan pembangunan polis atau kota. Peradaban di Yunani kelak berkembang dalam kekuasaan Roma, Byzantine, dan Ottoman. Peradaban Yunani melahirkan pula alfabet Yunani yang dikembangkan.

2. Mesir 

Dinasti Mesir pertama berdiri sekitar 3100 SM. Dahulu wilayah hulu dan hilir Mesir disatukan menjadi kerajaan oleh Raja Menes. Menes adalah pendiri Mesir, meskipun ada pula yang mempercayai pendiri Mesir adalah penguasa bernama Narmer.

Baca Juga

Gaji Guru Tertinggi di Dunia, Terdapat pada 7 Negara

Budaya pertama yang menyerupai dinasti Mesir awal mula terbentuk sejak milenium keenam SM. Hieroglif Mesir, sistem penulisan tertua kedua di dunia setelah paku, muncul 3200 SM dan Raja Menes membentuk kerajaan terpadu pertama sekitar 3150 SM. Mesir pertama kali berada di bawah kekuasaan Persia dan kemudian Yunani.

Editor : Syahrir Rasyid