Dia juga menyebutkan bahwa masalah lainnya adalah ukuran ban motor listrik yang berbeda. Saat ini, motor listrik yang beredar di Indonesia kebanyakan masih diimpor dari China, dan ukuran serta lingkarannya tidak standar.
"Ukuran bannya aneh. Tidak sesuai dengan ukuran ban motor yang ada di Indonesia. Jika ada ukurannya, namun peruntukannya bukan untuk motor listrik," tambah Deden.
Dia menekankan bahwa bagi produsen ban, hal ini menjadi suatu dilema. Saat ini, mereka masih mempelajari perkembangan motor listrik di Indonesia karena produksi ban harus dilakukan secara massal.
"Dalam satu bulan, minimal satu cetakan harus menghasilkan 3.000 ban. Ini adalah produksi yang cukup besar," tutur Deden. (*)
Editor : Syahrir Rasyid