"Kalau kita misal hari ini punya Bali dengan 11 juta wisatawan, kita harapkan dengan tambahan Mandalika dan Labuan Bajo, kalau Thailand dan Malaysia bisa mencapai 30 juta wisatawan, masa Indonesia cuma segini-gini aja. Makanya BUMN hadir sebagai agen perubahan," kata dia.
Erick juga menekankan bahwa kehadiran BUMN tidak hanya sekadar berkontribusi pada kegiatan ekonomi, tetapi juga menjadi agen perubahan yang mendorong pertumbuhan di daerah-daerah yang mereka bangun.
"Hal ini yang kita tunjukkan bahwa value dari kehadiran BUMN ini tidak hanya melakukan kegiatan ekonomi dengan memberikan dividen hampir Rp85 triliun, tapi kita juga agen perubahan. Bagaimana sebuah pertumbuhan terjadi di daerah yang kita bangun," tuturnya. (*)
Editor : Syahrir Rasyid