Sementara itu, salah satu anggota Ombudsman perwakilan dari Kalimantan Selatan, Hadi, membeberkan, dari hasil pantauan selama tiga hari pada sejumlah lokasi, stok minyak goreng masih langka.
"Sabtu, Minggu, hingga Senin setidaknya kami mendatangi 30 lokasi untuk memantau stok dan harga minyak goreng. Di kota Banjarmasin minyak goreng masih langka baik itu di pasar tradisional maupun modern," kata Hadi.
Dia menyampaikan, kelangkaan minyak goreng kemasan maupun premium di pasar tradisional sudah terjadi selama dua minggu terakhir. Meskipun stoknya datang, tetapi jumlahnya sedikit dan pembelian pada konsumen dibatasi, satu orang satu liter.
"Menurut keterangan toko yang kami datangi, kelangkaan minyak goreng ini karena lamanya pengiriman dari pihak distributor. Baik itu di pasar tradisional maupun ritel modern," terang Hadi.
Hadi menambahkan, terkait harga, minyak goreng kemasan di ritel modern masih mematok sesuai dengan ketetapan Pemerintah yakni Rp 14.000 per liter. Namun, di pasar tradisional pedagang menjual dikisaran Rp 17.000-19.000 per liter. (*)
Editor : Syahrir Rasyid