get app
inews
Aa Read Next : SEVA Raih Penghargaan Marketeers Editor's Choice Award 2024 untuk Kampanye #JelasDariAwal 

Penjualan Mobil di Indonesia Bisa tidak Tembus 1 Juta Unit, Ternyata Penyebabnya ini

Minggu, 07 Juli 2024 | 16:00 WIB
header img
Berdasarkan data Gaikindo penjualan mobil secara nasional masih tertahan di angka 1 juta unit per tahun. Apa penyebabnya? (Foto: Fadli Ramadhan)

JAKARTA, iNewsSerpong.id -  Saat ini sejumlah brand baru dari berbagai negara, tawarkan beragam model dengan teknologi canggih dan harga relatif terjangkau di pasar Indonesia.

Namun, apakah kehadiran mereka dapat meningkatkan penjualan mobil di Tanah Air?

Berdasarkan data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil secara nasional masih tertahan di angka 1 juta unit per tahun. Bahkan, tahun ini penjualannya diprediksi tidak akan menembus sejuta unit.

Dampak Pesta Politik

Citroen sebagai salah satu produsen yang kembali meramaikan industri otomotif Indonesia mengungkapkan permasalahan tersebut. CEO Citroen Indonesia Tan Kim Piauw mengatakan penjualan mobil stagnan di angka satu juta unit disebabkan sejumlah faktor.

"Saya lihat beberapa tahun kemarin stuck di angka (penjualan mobil) 1,2 juta unit, setelah itu ada pandemi Covid-19. Nah, turun lagi menjadi 1 juta unit. Itu salah satu faktornya," ujar Tan di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat, Selasa (2/7/2024).

Pada kuartal pertama tahun ini, Tan mengungkapkan penurunan penjualan mobil disebabkan pesta politik yang membuat konsumen menahan pembelian. Menurutnya, konsumen mengutamakan kebutuhan utama ketimbang membeli mobil.

"Lalu, ada pesta politik. Untuk otomotif biasanya ada dampak, pelanggan biasanya menunda. Biasanya, mereka (konsumen) beli berdasarkan prioritas. Nah, itu cukup memengaruhi," ujarnya.

Faktor lainnya, lanjut dia, situasi perekonomian dunia memberikan dampak besar. Menurut Tan, setiap negara memiliki keterkaitan satu sama lain. Jika mata uang suatu negara melemah, maka akan membuat harga mobil mengalami kenaikan.

"Kita suka gak suka, zaman sekarang ini memang negara satu sama lain sudah saling terkait. Misal, mobil kalau ada di negara yang bermasalah seperti dolar naik, maka hal tersebut bisa memengaruhi sisi mata uang kurs," katanya.

"Lalu, situasi dunia juga mempengaruhi vendor, sumbernya sudah multi, bukan dari satu kota satu negara tertentu. Jadi, perekonomian dunia itu saat ini cukup berdampak terutama pada Indonesia terhadap pembelian mobil," ujar Tan.

Kendati begitu, Tan meyakini pasar otomotif di Indonesia akan tumbuh seiring berjalannya waktu. Terlebih saat ini penduduk dengan usia produktif di Indonesia sangat besar yang akan meningkatkan permintaan kendaraan.

"Berdasarkan keyakinan saya, dengan penduduk dan usia produktif Indonesia yang sangat besar, ini merupakan masalah waktu saja. Jadi, kalau pada saatnya, ini akan mengalami pertumbuhan terus menerus seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia," katanya. (*)

 

 

 

 

 

Editor : Syahrir Rasyid

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut