get app
inews
Aa Text
Read Next : CVT Motor Matik Cepat Rusak? Simak 5 Kebiasaan Buruk yang Jadi Penyebab

Jangan Abai Tenaga Bisa Lemot dan Boros, Perhatikan Waktu Servis CVT Motor Matic

Senin, 29 Juli 2024 | 12:41 WIB
header img
Continously Variable Transmission (CVT) merupakan komponen vital pada motor matic untuk meneruskan tenaga mesin ke roda. (Foto: Suzuki)

JAKARTA, iNewsSerpong.id - Dengan alasan kemudahan penggunaan masyarakat Indonesia lebih suka memilih motor matic. Karenanya, motor matic mendominasi penjualan kendaraan roda dua di Indonesia.

Namun, tidak sedikit yang mengabaikan perawatan Continously Variable Transmission (CVT). Sebagai informasi, CVT merupakan komponen vital pada motor matic untuk meneruskan tenaga mesin ke roda.

Seiring pemakaian, CVT dapat mengalami keausan yang berdampak pada performa dan kenyamanan berkendara. Menunda servis CVT bisa menimbulkan konsekuensi yang merugikan.

Selain membuat performa motor matic menurun, kerusakan CVT yang serius bisa berujung pada biaya perbaikan lebih tinggi.

Belum banyak yang mengetahui kapan waktu ideal melakukan perawatan pada CVT motor matic.

Dilansir dari laman Suzuki, umumnya pabrikan motor menyarankan servis CVT dilakukan secara berkala setiap 8.000 km hingga 10.000 km. Namun, hal ini bergantung pada beberapa faktor, seperti dibagikan Suzuki berikut ini:

1. Intensitas Penggunaan

Semakin sering Anda menggunakan motor matic, semakin cepat pula komponen CVT mengalami keausan.

Jika Anda menggunakan motor matic untuk aktivitas sehari-hari dengan jarak tempuh yang cukup jauh, servis CVT mungkin perlu dilakukan lebih sering, misalnya setiap 5.000 km.

2. Kondisi Jalan

Sering melewati jalanan berlubang, berdebu, atau tergenang air dapat mempercepat keausan komponen CVT.

Kondisi jalan yang ekstrem ini mengharuskan Anda untuk lebih jeli terhadap tanda-tanda kerusakan CVT dan mungkin perlu melakukan servis lebih awal.

3. Cara Berkendara

Kebiasaan berkendara yang kasar, seperti sering melakukan akselerasi mendadak atau membawa beban berlebih, dapat membuat komponen CVT bekerja lebih berat dan cepat aus.

Sebaliknya, cara berkendara yang halus dan sesuai aturan lalu lintas akan membuat CVT lebih awet.

Dampak buruk dari menunda servis CVT bisa menyebabkan kerusakan lebih serius pada komponen di dalamnya. Hal ini bisa menyebabkan biaya servis yang lebih tinggi.

Apabila tak diperbaiki, performa motor bisa menurun dan konsumsi bahan bakar lebih boros. Bahkan, CVT yang rusak memiliki risiko kecelakaan. (*)

 

 

Editor : Syahrir Rasyid

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut