Namun, angka tersebut terpangkas akibat beban operasional yang sebagian besar datang dari ongkos penjualan dan distribusi senilai Rp1,44 triliun, serta beban administrasi yang menembus Rp386,12 miliar.
Dengan demikian, secara operasional tercatat rugi usaha mencapai Rp407,5 miliar, dengan rugi sebelum pajak mencapai Rp446,60 miliar.
Neraca FAST menunjukkan perubahan signifikan dari pos modal atau ekuitas sebesar 35,47 persen ytd menjadi Rp467,11 miliar, saat utang atau liabilitas membengkak 9,8 persen ytd menjadi Rp3,5 triliun. Alhasil, nilai aset yang dicatatkan mencapai Rp3,96 triliun.
Kas yang tersisa pada Juni mencapai Rp162,82 miliar, turun hampir Rp50 miliar dari awal tahun akibat minimnya pemasukan operasional ditambah pengeluaran atas aktivitas investasi. (*)
Editor : Syahrir Rasyid