JAKARTA, iNewsSerpong.id – Karakteristik jalanan di Indonesia sedikit unik dibanding Negara lain. Indonesia memiliki kontur jalan dengan tanjakan-tanjakan yang bikin pengemudi mobil di Indonesia deg-degan.
Bahkan tanjakan-tanjakan itu sebenarnya cukup ekstrem yang tidak hanya menguras kemampuan kendaraan maupun pengemudinya. Tanjakan-tanjakan yang ekstrem itu memang tidak bisa dihindari.
Menurut Senior Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Ahmad Wildan jalan-jalan di Indonesia sejatinya telah berubah dari kondisi aslinya.
"Dulunya jalan setapak, kemudian menjadi jalan kuda, lalu diperlebar untuk lalu lintas yang tidak terlalu padat," ujar Ahmad Wildan dalam sebuah kesempatan webinar beberapa waktu lalu.
Alhasil kondisi geometrik jalan memang sangat bervariatif. Termasuk adanya tanjakan-tanjakan ekstrem yang bisa menguji nyali. Nah, berikut ini tanjakan-tanjakan di Indonesia yang bikin siapa saja yang melewatinya deg-degan, yuk cermati:
- Tanjakan Sitinjau Lauik
Tanjakan Sitinjau Lauik bisa jadi adalah tanjakan yang paling popular saat ini. Bahkan ada konten kreator yang fokus merekam berbagai kendaraan yang melewati Sitinjau Lauik. Posisi tanjakan ini ada di jalur lintas Sumatera rute Kota Padang-Arosuka-Solok. Yang jadi momok di Sitinjau Lauik sebenarnya adalah sebuah tikungan ekstrem yang sangat cekung dan kemudian memiliki sudut 45 derajat. Kondisi itu tidak memungkinkan 2 mobil besar berpapasan. Alhasil banyak yang harus bergantian untuk melewati tikungan itu. Sayangnya banyak yang belum hapal dengan tikungan itu dan mengambil sudut yang paling dalam. Alhasil banyak kendaraan yang kehilangan traksi ketika berada di Sitinjau Lauik.
- Tanjakan Cinomati
Tanjakan Cinomati sebenarnya bukan jalur yang sangat umum dilewati. Berada di wilayah Bantul, Yogyakarta, tanjakan itu umumnya dilewati pengguna jalan yang ingin memotong jalan dari Pleret ke arah Dlingo atau Patuk, Gunung Kidul. Terutama bagi mereka yang ingin berwisata ke Hutan Mangunan dan Puncak Becici. Jalur yang dilewati juga tidak terlalu lebar. Alhasil dengan kemiringan 45 derajat banyak pengemudi mobil dan motor deg-degan menaklukkan tanjakan itu.
Editor : A.R Bacho