Presiden Jokowi juga menilai mahalnya harga obat di dalam negeri berkaitan dengan keberadaan jaringan mafia obat internasional.
“Kalau mau menggunakan obat itu, mereka harus terbang ke luar negeri. Saya melihat mungkin ada hubungan dengan mafia obat internasional dan bisnis pelayanan kesehatan internasional. Kami tidak menuduh negara lain, tetapi tampaknya memang ada hal lain yang membuat obat tidak dapat masuk ke sini,” ujar Taruna.
Ia juga menyoroti bahwa proses pengesahan obat dalam negeri terlalu lama. Jokowi meminta agar ada panduan untuk mempercepat uji klinis agar obat-obatan yang perlu dipercepat tidak perlu menunggu lama untuk disahkan. “Kami akan berupaya untuk mempercepat proses ini,” pungkasnya. (*)
Editor : Syahrir Rasyid