JAKARTA, iNewsSerpong.id - Rencana kenaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada tahun depan, membuat pengusaha di bidang otomotif menjadi ketar-ketir.
Pasalnya, kenaikan PPN bakal memberatkan karena kondisi perekonomian Indonesia, terutama di sektor otomotif masih belum stabil. Penjualan mobil diperkirakan tidak akan mencapai 1 juta unit pada tahun ini.
Menanggapi situasi ini, Wakil Presiden PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azam meminta pemerintah untuk mempertimbangkan penundaan kenaikan PPN.
Kenaikan PPN 2025
"Kita harap semua pihak menahan diri. Kami berharap pemerintah tidak menaikkan PPN, jika memungkinkan ditangguhkan saja. Para pelaku usaha juga diminta untuk tidak menaikkan harga terlebih dahulu. Jika upah buruh naik, itu tidak masalah, karena daya beli harus tetap dijaga. Hal ini akan meningkatkan produktivitas industri," ujar Bob di Jakarta.
Editor : Syahrir Rasyid