HIKMAH JUMAT : Sya’ban Bulan yang Terlupakan
![header img](https://img.inews.co.id/media/600/files/networks/2025/02/07/fe810_bulan-syaban.jpg)
Di antara hikmah memperbanyak puasa sunnah di bulan Sya’ban adalah dalam rangka melatih diri agar lebih siap dalam menghadapi puasa sebulan penuh yang akan dilaksanakan pada bulan Ramadhan.
Hikmah lainnya adalah kita berharap agar ketika amal-amal kita diangkat kepada Allah Ta’ala, catatan amal terakhir kita saat diangkat itu adalah sedang melaksanakan puasa sunnah di bulan Sya’ban.
Inilah yang menjadi alasan kuat, mengapa Baginda Rasulullah SAW memperbanyak puasa sunnah di bulan Sya’ban, sebagaimana sabdanya pada hadits yang pertama di atas: “Dan saya ingin ketika amal saya diangkat, saya dalam kondisi berpuasa.” (HR. An-Nasa’i).
Selain puasa sunnah di bulan Sya’ban, amalan lain yang sangat dianjurkan dilakukan oleh kaum muslim adalah memperbanyak do’a. Secara khusus, do’a yang dipanjatkan itu berisikan permohonan agar Allah Ta’ala memberikan kesehatan lahir dan batin serta kesempatan kepada kita untuk dapat berjumpa dan beribadah di bulan Ramadhan.
Salah satu do’a yang populer di tengah kaum muslim dan telah dipanjatkan semenjak memasuki bulan Rajab adalah do’a dari sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad yaitu: “Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban, dan sampaikanlah (usia) kami kepada bulan Ramadhan.”
Sayangnya, hadits di atas dianggap dha’if oleh sebagian ulama hadits. Namun demikian, isi dari do’a tersebut tidak bertentangan dengan aqidah keislaman kita. Oleh karenanya, sah-sah saja jika kita mengamalkan do’a tersebut.
Do’a lain yang dapat diamalkan pada bulan Sya’ban adalah do’a yang bersumber dari haditsshahih yang diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi sebagai berikut: “Ya Allah, perjalankanlah bulan ini kepada kami dengan penuh kebajikan dan iman, serta keselamatan dan Islam. Rabb-ku dan Rabb-mu (bulan) adalah Allah."
Editor : Syahrir Rasyid