get app
inews
Aa Text
Read Next : HIKMAH JUMAT : We Are The Champions

HIKMAH JUMAT : Mabrur Sepanjang Umur

Jum'at, 16 Mei 2025 | 05:36 WIB
header img
Musim Haji. Menjadi haji mabrur adalah harapan seluruh jamaah haji dari mana pun mereka berasal di setiap tahunnya. (Foto: Ist)

Penulis : Dr. Abidin, S.T., M.Si. -- Dosen Universitas Buddhi Dharma; Ketua Umum Yayasan Bina Insan Madinah Catalina; Ketua PCM Pagedangan, Tangerang)

PADA MUSIM HAJI tahun 2025 ini, terdapat sebanyak 221.000 jamaah haji asal Indonesia yang diberangkatkan dari berbagai embarkasi. Dari jumlah tersebut terdiri dari 203.320 jamaah haji reguler dan 17.680 jamaah haji khusus.

Dan, hari ini adalah hari terakhir keberangkatan para jamaah haji asal Indonesia yang termasuk pada periode gelombang pertama (2 – 16 Mei 2025). Untuk selanjutnya, keberangkatan gelombang kedua akan dimulai esok hari tanggal 17 hingga 31 Mei 2025.

Menjadi haji mabrur adalah harapan seluruh jamaah haji dari mana pun mereka berasal di setiap tahunnya. Karena dengan memperoleh predikat haji mabrurlah, surga sudah pasti menjadi balasannya. Hal ini ditegaskan oleh Baginda Rasulullah SAW melalui sabdanya yang artinya:

Haji mabrur, tiada balasan lain kecuali surga.” Lalu para sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, apa (tanda) mabrurnya?” Rasulullah SAW menjawab: “Memberikan makan kepada orang lain dan melontarkan ucapan yang baik.” (HR. Ahmad, At-Thabrani, dan Al-Baihaqi).

Pada hadits yang lain, Baginda Rasulullah SAW bersabda: “Umrah ke umrah yang lainnya adalah penebus dosa antara keduanya, dan haji yang mabrur tidak ada pahala baginya selain surga.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Namun demikian, predikat haji mabrur tidaklah dapat diklaim begitu saja oleh seseorang karena dia sudah berangkat berhaji. Haji mabrur juga bukanlah predikat yang dapat diberikan oleh seseorang atau suatu lembaga.

Predikat haji mabrur adalah hak prerogatif Allah Subhanahu wa Ta’ala. Oleh karenanya, bagi siapa saja yang ingin memperoleh predikat haji mabrur hendaknya berhaji dengan niat karena Allah saja serta memenuhi seluruh syarat dan rukunnya.

Seseorang yang meraih haji mabrur, secara individual akan menjadi pribadi yang lebih saleh jika dibandingkan dengan sebelumnya. Semula dia gemar menjalankan segala bentuk kebaikan, kini dia menjadi orang terdepan dalam menjalankan kebaikan.

Seorang yang mabrur hajinya, akan gemar beramal saleh dan jauh dari amal yang salah. Jika sebelumnya dia banyak terinspirasi orang lain dalam beramal saleh, kini dia menjadi sumber inspirasi bagi orang lain dalam beramal saleh.

Begitulah sebagian ciri-ciri dari seseorang yang memperoleh haji mabrur. Intinya adalah adanya perubahan sikap dan kebiasaan dari seseorang setelah pergi berhaji menuju sikap dan kebiasaan yang lebih baik lagi.


Dr. Abidin, S.T., M.Si. (Foto : iNewsSerpong)
 

Selain kesalehan individual yang semakin tampak pada diri seseorang yang meraih predikat haji mabrur, kesalehan sosialnya pun lebih tampak dan semakin menonjol dalam kehidupan sehari-harinya.

Hidupnya menjadi lebih bermanfaat bagi orang banyak, senantiasa menebarkan kedamaian, bicaranya santun, dan memiliki kepedulian sosial yang tinggi. Pada hadist yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad berikut ini, dapat kita lihat karakter kesalehan sosial seorang yang hajinya mabrur.

Diceritakan bahwa suatu ketika para sahabat bertanya kepada Baginda Rasulullah SAW: “Wahai Rasulullah, apa itu haji mabrur?” Baginda Rasulullah SAW pun menjawab: “Memberikan makanan dan menebarkan kedamaian.”

Kesalehan individual maupun sosial dari seseorang yang meraih haji mabrur sejatinya adalah aktualisasi dari seluruh tahapan ibadah haji yang dilakukan seseorang. Coba kita simak kalimat talbiyah yang senantiasa diucapkan oleh seseorang yang menunaikan ibadah haji yang artinya:

“Aku datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah. Aku datang memenuhi panggilan-Mu. Aku datang memenuhi panggilan-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu. Aku datang memenuhi panggilan-Mu. Sungguh, segala puji, nikmat, dan segala kekuasaan adalah milik-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu.”

Jika kita perhatikan kalimat talbiyah di atas, maka sejatinya kalimat talbiyah mengandung makna yang luar biasa. Kalimat talbiyah memiliki makna berupa pengakuan, kepasrahan, sekaligus kepatuhan seorang hamba kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Sikap-sikap tersebut, adalah modal yang sangat kuat bagi seseorang untuk bersikap jujur, rendah hati, ikhlas serta sikap-sikap terpuji lainnya. Bagi seorang yang meraih haji mabrur, kalimat talbiyah bukan hanya sekedar diucapkan, tetapi dimaknai secara mendalam dan diamalkan.

Pakaian ikhram, ketika seorang jamaah haji telah menanggalkan baju kesehariannya kemudian diganti dengan pakaian ikhram, maka itu maknanya dia telah harus menanggalkan segala bentuk sifat dan sikap buruk yang ada pada dirinya, digantikan dengan sifat dan sikap terpuji yang harus ada pada diri seorang hamba.

Begitu banyak makna yang terkandung dalam setiap tahapan ibadah haji. Setiap tahapan memiliki makna tersendiri, bukan hanya sekedar ritual tanpa makna yang hakiki. Thawaf misalnya. Allah SWT berfirman yang artinya: “Hendaklah mereka melakukan thawaf sekeliling rumah tua itu (Baitullah).” (QS. Al-Hajj [22]: 29).

Thawaf memberikan pengertian kepada seluruh jamaah haji tentang hakikat keberadaan Allah dan manusia sebagai makhluk-Nya. Manusia adalah makhluk yang sangat bergantung kepada Allah, sehingga inti perputaran dan pernyataan thawaf adalah lantunan do’a, dzikir, tasbih, dan kalimat thayibah lainnya.


Thawaf memberikan pengertian kepada seluruh jamaah haji tentang hakikat keberadaan Allah dan manusia sebagai makhluk-Nya. (Foto: Ist)
 

Thawaf mengelilingi ka’bah yang merupakan simbol pemersatu umat Islam. Ke arah ka’bahlah seluruh umat Islam menghadap saat mendirikan shalat. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh umat Islam hendaknya bersatu dalam bingkai ukhuwah Islamiyah dan membuang jauh-jauh fanastisme golongan.

Berkumpulnya seluruh jamaah haji untuk melaksanakan wukuf di padang Arafah nan gersang hingga terbenamnya matahari, adalah simbol bahwa setiap manusia tidak akan bisa hidup tanpa orang lain. Sebagai makhluk sosial, manusia hendaknya hidup bersama dan berdampingan dengan penuh kedamaian.

Wukuf di Arafah juga mengingatkan kepada seluruh jamaah haji akan adanya padang mahsyar. Di padang mahsyarlah nanti seluruh manusia akan dikumpulkan. Seluruh manusia akan dihisab, dan diberikan balasan atas seluruh amal perbuatannya berupa surga atau neraka.

Selanjutnya melempar jumrah. Dengan melakukan lempar jumrah, sejatinya seluruh jamaah haji sedang memasuki tahapan melenyapkan musuh yang nyata bagi dirinya yaitu nafsu setan.

Tiang yang menjadi sasaran saat melemparkan batu kerikil, merupakan simbol dari hawa nafsu dan setan yang senantiasa menggoda hati manusia untuk melakukan perbuatan dosa dan maksiat.

Sementara itu, sa’i memberikan pendidikan kepada seluruh jamaah haji bahwa hidup ini penuh dengan perjuangan, pengorbanan dan keikhlasan yang keseluruhannya harus disertai dengan do’a dan harapan kepada Allah.

Tugas manusia hanyalah berjuang sesuai dengan koridor yang ada, Allah jualah yang akan menentukan hasil akhir terbaik bagi masing-masing manusia.

Tahallul atau memotong rambut adalah rangkaian ibadah haji yang mengajarkan pentingnya kejernihan hati dan pikiran dalam setiap tindakan yang dilakukan seseorang. Tahallul juga mengisyaratkan pembersihan jiwa dari sifat-sifat buruk yang cenderung mengajak manusia berbuat dosa dan maksiat.

Oleh karenanya, jamaah haji yang meraih predikat mabrur tentunya akan terlahir kembali sebagai manusia baru yang berakhlak mulia. Dengan sifat dan sikap mulianya itu, maka jadilah dia manusia baru yang memiliki kesalehan secara individual maupun sosial, dan mabrurnya sepanjang umur. (*)


Padang Arafah. Kalimat talbiyah memiliki makna berupa pengakuan, kepasrahan, sekaligus kepatuhan seorang hamba kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. (Foto: Ist)

 

 

Wallahu a’lam bish-shawab.

 

 

          

Editor : Syahrir Rasyid

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut