get app
inews
Aa Text
Read Next : Laboratorium Canggih BRIN-ILI di Serpong Kini Siap Akselerasi Inovasi Nasional

Riset BRIN: Regulasi Rokok Harus Berbasis Risiko, Rokok Elektrik Lebih Aman

Kamis, 31 Juli 2025 | 07:31 WIB
header img
Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Bambang Prasetya, mendesak pemerintah untuk menerapkan regulasi berbasis risiko dalam mengatur produk tembakau. Foto: Dok

Selain aspek kesehatan, Bambang juga menekankan dampak ekonomi. Industri hasil tembakau berkontribusi besar terhadap penerimaan negara (lebih dari Rp300 triliun per tahun) dan menyerap jutaan tenaga kerja. Oleh karena itu, ia berharap regulasi seperti Kawasan Tanpa Rokok (KTR) dapat berlaku adil, membedakan produk berdasarkan risiko, bukan menyamaratakan.

Mengingat tingginya jumlah perokok aktif di Indonesia (sekitar 70 juta dan terus bertambah) serta belum efektifnya upaya pengendalian konvensional, BRIN menyarankan pemerintah mempertimbangkan pendekatan inovatif.

Salah satunya adalah mendorong perokok beralih ke produk tembakau alternatif dengan risiko kesehatan yang lebih rendah sebagai salah satu solusi untuk mengurangi dampak buruk konsumsi rokok.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut