get app
inews
Aa Text
Read Next : Breaking News: Mulai 1 September Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach Dinonaktifkan di DPR RI

Ancaman Tersembunyi di Balik Game Online Roblox, Banyak Anak Kecanduan

Rabu, 06 Agustus 2025 | 09:44 WIB
header img
Game Roblox yang digandrungi anak-anak disebut-sebut memicu kekhawatiran akibat potensi dampak negatif yang tersembunyi di balik tampilannya yang menarik. (Foto: Roblox)

JAKARTA, iNewsSerpong.id - Game online Roblox sangat disukai anak-anak. Namun, game virtual ini menimbulkan kekhawatiran karena potensi dampak negatif sulit untuk dihindari.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti, mengungkapkan keprihatinan terkait banyaknya anak-anak yang kecanduan bermain Roblox.

Dia menilai permainan ini berisiko bagi anak-anak karena mengandung banyak unsur kekerasan.

Antara Dunia Maya dan Realitas

Menurut Abdul Mu'ti, daya imajinasi anak yang masih berkembang membuat mereka kesulitan membedakan antara dunia maya dan realitas.

“Anak-anak belum memiliki tingkat intelektualitas yang cukup untuk membedakan mana yang nyata dan mana yang rekayasa. Hal ini bisa berbahaya bagi mereka di kehidupan nyata,” ujarnya.

Apa Itu Roblox?


Mengutip The Guardian, Roblox adalah platform permainan daring 3D yang memungkinkan pengguna untuk menciptakan dan memainkan game interaktif.

Semua game dalam Roblox dirancang menggunakan alat bernama Roblox Studio dan diprogram dengan bahasa pemrograman Lua.

Game-game di dalamnya mencakup beragam tema, seperti petualangan, simulasi, peran (roleplay), balapan, horor, dan edukasi.

Sebagian besar dapat diakses secara gratis, meskipun terdapat fitur premium yang memerlukan mata uang virtual, Robux.

Selain itu, Roblox bersifat multiplayer, sehingga pemain dapat terhubung dengan teman secara online dan bermain bersama dalam waktu nyata.

Dilarang di Sejumlah Negara


Popularitas Roblox juga menimbulkan kontroversi. Game ini telah disalahgunakan oleh oknum yang memanfaatkan celah keamanan untuk melakukan kejahatan.

Pada Agustus lalu, Turki resmi melarang Roblox akibat konten yang dianggap dapat mengarah pada eksploitasi anak.

Di Inggris, organisasi keamanan digital Internet Matters melaporkan adanya game berjudul “Hotline” yang mengandung unsur kekerasan di mana pemain diarahkan untuk saling menyerang dengan senjata.

Sementara itu, di Indonesia, tren bermain Roblox terus meningkat di kalangan anak-anak.

Kekhawatiran orang tua pun semakin meningkat mengingat banyak anak yang menunjukkan kecanduan dan perubahan perilaku akibat paparan konten kekerasan dalam game tersebut.

Peran Orang Tua Sangat Vital


Para pakar menyarankan orang tua untuk mengganti Roblox dengan konten atau permainan yang lebih aman dan edukatif. Jika anak tetap ingin bermain, ada beberapa langkah pencegahan yang bisa diambil.

Roblox secara default menerapkan sistem keamanan berdasarkan usia yang dimasukkan saat pendaftaran.

Penting bagi orang tua untuk memastikan tanggal lahir anak dicantumkan dengan benar agar sistem dapat mengaktifkan filter otomatis, mematikan fitur obrolan, dan menyesuaikan perlindungan bagi anak di bawah usia 13 tahun.

Orang tua juga disarankan menghubungkan akun anak dengan akun mereka untuk mengontrol aktivitas bermain anak dengan lebih baik, termasuk menetapkan batasan waktu bermain.

Selain fitur teknis, komunikasi aktif antara orang tua dan anak juga penting untuk mengedukasi mereka tentang risiko dan tanggung jawab saat bermain game online.

Pengawasan yang konsisten menjadi kunci utama dalam mencegah anak terpapar konten yang tidak sesuai dengan usia mereka. (*)

 

 

 

 

Editor : Syahrir Rasyid

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut